Home Otomotif Chery Masih Melanjutkan Recall Omoda 5 di Indonesia

    Chery Masih Melanjutkan Recall Omoda 5 di Indonesia

    Chery Omoda 5 Motor1
    Chery Omoda 5 Motor1

    RiderTua.com – Chery sebelumnya mengumumkan penarikan terhadap SUV unggulannya, Omoda 5, di Indonesia beberapa bulan lalu. Ini dilakukan untuk pengecekan bagian sumbu roda belakang mobil yang berpotensi patah akibat kurangnya pengelasan. Meski insiden tersebut terjadi di Malaysia, Chery tetap melakukan recall secara global, dan Indonesia termasuk di dalamnya. Sampai sekarang recall tersebut masih berjalan.

    Chery Omoda 5 Kena Recall di Indonesia

    Sebelumnya diketahui Omoda 5 yang dijual di Malaysia mengalami masalah pada bagian las sumbu roda belakangnya. Ini terjadi setelah Chery melakukan pemrograman ulang pada pengelasannya, sehingga menyebabkan las pada komponen tersebut menjadi tidak sempurna. Alhasil sumbu roda dapat patah dengan sendirinya meski tidak dibawa ke jalan bergelombang, sehingga mobil tidak dapat dikendarai.

    Meski masalah tersebut terjadi di Malaysia, Chery kemudian melakukan recall secara global untuk memastikan apakah masalah ini juga ditemukan pada model rakitan negara lainnya. Indonesia termasuk diantaranya, dengan 420 unit Omoda 5 yang harus ditangani. Meski recall tersebut sudah dimulai sejak sekitar April lalu, mereka masih terus menangani unit lainnya.

    Chery Masih Melanjutkan Recall Omoda 5 di Indonesia
    (CarExpert)

    Harus Ditangani

    Chery menyebut 90 persen pemilik Omoda 5 sudah datang ke dealer terdekat untuk melakukan pengecekan pada sumbu roda belakang mobil. Tapi jika ada pemilik yang belum sempat ke dealer, mereka menawarkan pelayanan service car ke rumah pemilik agar mobilnya bisa segera diperbaiki atau dicek komponennya. Sehingga dengan ini mereka dapat menyelesaikan recall dengan cepat.

    Jika semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan lainnya, Chery memperkirakan penarikan Omoda 5 di Indonesia akan selesai sekitar pertengahan bulan ini. Memang jumlah unit yang ditarik hanya mencapai ratusan unit, tapi mereka tetap harus menangani unitnya sebelum masalah kembali muncul. Bahkan kalaupun unitnya yang dirakit di Indonesia berbeda dengan di Malaysia sekalipun.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini