RiderTua.com – Marc Marquez meralat pernyataannya, bahwa untuk kedepan tidak penting ke tim apa (satelit atau pabrikan) pada tahun 2025 yang dia inginkan adalah motor evolusi terbaru.. Itu artinya jika beberapa pekan lalu pebalap asal Cervera itu menjadikan tim resmi sebagai syarat utama musim depan, kini ia sedikit memvariasikan pernyataannya untuk memastikan bahwa ia akan menerima motor baru terlepas di tim satelit atau tim resmi, hal ini membuka kemungkinan untuk bergabung ke Pramac (Ducati) atau bahkan GasGas (KTM).
Marc Marquez tahu bahwa Ducati menyukainya, tetapi dia juga tahu bahwa saat ini sangat sulit bagi Ducati untuk memasukkannya ke dalam tim resmi dan mengabaikan Jorge Martin untuk ketiga kalinya, dengan risiko kehilangan Martinator secara permanen dan pembalap asal Madrid itu akan memperkuat tim lawan… lebiha berbahaya mana jika yang menjadi lawan Ducati: Marquez atau Martin jika salah satu dari mereka bergabung dengan tim lawan? KTM misalnya.. Meskipun Ducati bisa sedikit ‘sombong’ bahwa motor mereka tetap yang terbaik di grid, mereka bisa memilih pembalap manapun, dan pembalap manapun tidak akan menolak..
Marc Marquez Berubah: Tidak di Tim Pabrikan Tak Apa-apa, yang Penting Motor Spek Resmi

Saat di Jerez Marc berkata bahwa “tahun depan dia ingin berada di tim resmi”, dan menambahkan, ketika ditanya tentang tim Pramac yang merupakan tim satelit.. dia sedikit mengubah ucapannya, atau semacamnya (merevisi). Hal ini dipahami dari banyak pernyataannya kepada puluhan wawancara yang harus ia berikan setelah finis kedua di GP Prancis, dimana dia mengalahkan juara dunia dua kali, Pecco Bagnaia, dalam overtake yang menentukan di lap terakhir.
Marquez berbicara tentang ‘rencananya’, yang dimulai dengan memotong kontrak Honda, terus menandatangani kontrak dengan Gresini untuk mendapatkan motor Ducati dan dengan tujuan akhirnya adalah bergabung dengan tim resmi (pabrikan) Ducati, kini pembalap Spanyol itu tidak menutup kemungkinan untuk sementara menerima opsi tim satelit namun dengan motor spek resmi.
“Saat saya mengambil keputusan ini (meninggalkan Honda), saya tahu bahwa Ducati adalah motor terkuat,” jelas Marc yang di Le Mans terbukti berada di level dua jagoan Ducati, Martin dan Bagnaia, meski memakai motor versi 2023 yang membuat kita bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika dia memakai motor yang sama dengan Pecco dan Martin.
“Saya memutuskan untuk balapan dengan motor terkuat dan melihat apa yang bisa saya lakukan dengannya, karena saya pun ragu apakah saya bisa finis atau belum.. Dan saya kompetitif,” tambahnya.
Dan untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia masih berada di level terbaik dan mampu bertarung demi memperebutkan kejuaraan, ia perlu melengkapi dirinya dengan motor terbaru.
“Karena saya kompetitif, jelas tahun depan saya ingin mencoba memiliki motor evolusi terkini, motor apa pun, tim apa pun, merek apa pun,” ujarnya sambil membuka pintu bagi pabrikan resmi Ducati di tim satelit, seperti Pramac, atau KTM satelit di GasGas, kenapa tidak. “Karena untuk memperebutkan gelar juara dunia kita punya peluang lebih besar dengan motor yang merupakan evolusi terkini. Saya punya ide yang jelas,” pungkas Marc..