Home MotoGP Pecco Bagnaia : Banyak Data Membantu Menyelesaikan Masalah Ducati, Tapi Selalu Sulit...

    Pecco Bagnaia : Banyak Data Membantu Menyelesaikan Masalah Ducati, Tapi Selalu Sulit Diprediksi

    Pecco Bagnaia - Ducati Lenovo Team
    Pecco Bagnaia - Ducati Lenovo Team

    RiderTua.com – Balapan pembuka musim di Qatar berjalan luar biasa bagi Pecco Bagnaia. Sang juara bertahan itu sukses memenangkan Grand Prix pertama tahun ini, tetapi balapan di Portugal dan Amerika berjalan mengecewakan. Di GP Spanyol, rider pabrikan Ducati itu kembali menunjukkan performa terbaiknya. Pecco ingin menjadi juara dunia MotoGP 3 kali asal Italia pertama dengan pabrikan Italia sejak Giacomo Agostini.

    Ketika pada hari Kamis sebelum GP Spanyol Pecco Bagnaia ditanya, apakah saat ini anda sibuk? Dia mengangkat bahu dan menggelengkan kepalanya lalu sambil tertawa menjawab, “Tidak, tidak juga. Anda tahu, saya hanya berada di peringkat 5 dalam kejuaraan.”

    Pecco Bagnaia : Banyak Data Membantu Menyelesaikan Masalah Tapi Selalu Sulit Diprediksi

    Namun tak disangka, 3 hari kemudian Francesco Bagnaia berhasil memperkecil jarak poinnya dengan pemimpin klasemen Jorge Martin (Pramac Ducati) menjadi 17 poin. Dia menjalani balapan yang luar biasa dan mengalahkan Marc Marquez dalam sebuah pertarungan epic di Jerez.

    Kemenangannya di Jerez merupakan kemenangannya yang ke-20 di MotoGP. Itu bukan hanya salah satu kemenangan terpentingnya, tapi juga salah satu kemenangan terbaiknya. Jerez merupakan balapan ke-50 berturut-turut dengan setidaknya satu Ducati naik podium dan Bagnaia membukukan 32 podium. Pecco adalah sosok pendiam tapi menyenangkan di luar trek, tapi begitu helm terpasang dia adalah seorang pejuang.

    Seperti diketahui, setiap kali mengawali balapan Pecco memiliki semacam ritual dia mengelus motor mencium sarung tangan, dan menepuk tangki. Bagaimana itu bisa terjadi? “Ini adalah sesuatu yang sudah lama saya lakukan. Saya menyukainya karena itu sedikit menenangkanku. Ini adalah rutinitasku. Kita selalu melakukan hal yang sama karena kita tahu itu berhasil untuk kit. Saya sedikit percaya takhayul. Saya melakukan hal-hal seperti itu untuk mempersiapkan balapan,” jawab tunangan Domizia Castagnini itu.

    Pecco Bagnaia - Davide Tardozzi
    Pecco Bagnaia – Davide Tardozzi

    Tahun lalu kepala krunya Cristian Gabbarini mengatakan bahwa balapan Jerez 2023 mungkin yang terbaik yang pernah dia lihat dari Pecco Bagnaia. Apakah menurut Pecco juga demikian? “Balapannya sangat fantastis. Tahun lalu balapannya tidak mudah tapi kemudian kami mulai meningkatkan feeling selama sesi dan balapan. Itu merupakan pertarungan yang menyenangkan melawan KTM. Akhirnya saya menang,dan itu bagus,” ujar adik Carola Bagnaia itu.

    Tapi kemenangan Pecco pada awal musim di Qatar adalah salah satu yang terbaik. Startnya bagus dan caranya menangani tekanan serta selalu mampu mengimbangi catatan waktu yang lebih cepat merupakan performa kelas dunia. “Itu bagus,” jawabnya sambil tertawa.

    Penampilan yang bagus sekali? “Balapan pertama musim ini selalu spesial. Kami memulai dengan cara yang sama saat kami menyelesaikan kejuaraan musim 2023. Kami menjalani balapan yang luar biasa di Qatar, kami mengendalikan setiap tikungan, setiap lap dan feelingnya luar biasa. Sesuai harapan saya (kurang lebih). Apa yang tidak saya duga adalah, apa yang terjadi setelahnya di Portimao dan Austin. Kami punya masalah besar di Grand Prix dan pastinya kami harus menemukan solusinya,” jelas pembalap rider academy milik Valentino Rossi itu.

    Banyak orang terkejut dengan masalah chatter dan getaran yang Pecco hadapi, yang juga dikeluhkan oleh pembalap GP24 lainnya. Apakah Pecco juga terkejut dengan masalah tersebut? “Ya, karena kami tidak mengalaminya saat tes, bahkan dengan ban bekas pun tidak. Kemudian masalah getaran pada sprint race di Qatar sangat buruk. Ini adalah pertama kalinya saya merasakannya. Saya tidak mengalami masalah ini dalam balapan jarak jauh. Jadi kami berkata, ‘mungkin sekarang kami sudah mengerti cara mengatur catatan waktu pada motor ini’,” jawab rekan setim Enea Bastianini itu.

    Pecco melanjutkan bahwa kemudian balapan di Portimao dan dia merasakan getaran yang luar biasa. Di Austin dia merasakan getaran di tikungan kanan saat sprint dan di tikungan kiri saat balapan. Hal ini sulit untuk dipahami dan juga sulit untuk memprediksi, apa yang akan terjadi pada motor tersebut. Menurutnya potensi GP24 sangat tinggi, kita hanya perlu memahaminya sedikit lebih baik.

    Mengingat kembali awal tahun 2022 ketika Pecco tidak begitu yakin seberapa bagus motornya dan mengendarai motor perpaduan tahun lalu (sejenis hybrid)? “Situasi serupa terjadi. Sekarang kami mengumpulkan banyak data yang dapat membantu menyelesaikan masalah, dan saya yakin kami akan berhasil dalam langkah ini. Tapi, selalu sulit diprediksi,” tegasnya.

    Sekarang Pecco meraih dua kali gelar dunia MotoGP. Ketika dia berada di peringkat 2 dalam klasemen, hanya ada satu target. Namun ketika dia mempertahankan gelar, bukankah satu-satunya cara untuk melakukannya? “Ya. Tapi jika kita berjuang untuk memperebutkan gelar dunia dan finis di 3 besar, itu juga bagus. Tentu saja target kami adalah menang lagi. Dan semakin banyak gelar lagi. Namun perjalanannya masih sangat panjang. Dalam tiga event pertama, Jorge Martin menjadi pembeda dan membangun keunggulan 30 poin. Namun dalam balapan ini saya hanya mencetak tiga poin lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini