RiderTua.com – Direktur Balap KTM, Pit Beirer menjelaskan mengapa Pedro Acosta kehilangan begitu banyak posisi di balapan MotoGP Qatar dan menyatakan bahwa manajemen ban bukanlah masalah utama. Tentu saja debut Pedro Acosta di MotoGP bisa dibilang positif. Posisi kedelapan di kualifikasi, ke-8 di sprint race, dan ke-9 di balapan utama Minggu. Di hari Minggu sepertinya dia bisa meraih prestasi lebih, bahkan dia sempat bertarung dengan Marc Marquez, lalu dia kehilangan posisi. Dia mengaku belum bisa menghemat ban dengan sebaik-baiknya, namun dari luar juga ada kesan bahwa ia juga mengalami kendala fisik.
Pedro Acosta : Bukan Masalah Ban, Tapi Lengan Kiri Kram

Acosta sendiri membantah mengalami ketidaknyamanan fisik, namun Pit Beirer menjelaskan bahwa memang ada masalah.. “Pada awalnya kami mengira dia terlalu agresif dan ban belakang kemudian berdampak buruk padanya. Namun Pedro mengalami kram parah di lengan kirinya sejak pertengahan balapan dan seterusnya. Pasalnya, tuas kendali Ride Height Device tidak diatur secara maksimal untuknya. Penggunaan ibu jari kirinya sangat mengganggunya hingga ototnya menjadi kaku. Tanpa masalah ini, dia bisa berusaha lebih keras lagi,” katanya..
Pembalap tim Red Bull GasGas Tech3, Pedro Acosta, finish di posisi kesembilan dalam balapan terakhir. Meskipun demikian, Acosta tidak ingin menyalahkan orang lain atau membicarakan masalah manajemen ban yang kurang ideal. Ia ingin menghindari kesan mencari-cari alasan atas hasil tersebut. Pit Beirer, direktur motorsport KTM, juga tidak menyalahkan Acosta atas hasil tersebut. Ia menjelaskan bahwa masalah perangkat pengatur ketinggian RC16 yang digunakan oleh Acosta menjadi kendala yang memengaruhi performa pembalap tersebut. Meskipun demikian, Acosta tetap menunjukkan potensinya dan kemampuan yang luar biasa. Meskipun masih rookie, Acosta telah menarik perhatian bos KTM. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki potensi besar untuk menjadi pembalap yang sukses di masa depan. Kita harus terus mengawasinya di balapan berikutnya, karena Acosta bukanlah pembalap biasa. Dengan semangat dan dedikasinya, Acosta memiliki peluang besar untuk menjadi calon anak emas di KTM. Kita akan melihat perkembangannya di masa depan dan berharap dia terus menunjukkan performa yang mengesankan.