RiderTua.com – Mobil listrik yang dikembangkan di Indonesia selama ini masih dapat dijual dengan harga terjangkau. Meski demikian, sebenarnya produksinya tidak menghabiskan biaya yang sedikit karena banyaknya komponen yang dipakai. Sehingga ini mendorong sejumlah produsen untuk mencari solusi agar dapat memproduksi mobil listrik dengan biaya lebih sedikit. Tentunya ini juga dapat menghemat waktu saat dirakit.
Mobil Listrik Membutuhkan Biaya Produksi yang Banyak
Produsen mobil listrik masih berusaha untuk mencari cara agar mereka dapat menjual model ramah lingkungannya dengan harga terjangkau. Seperti memanfaatkan insentif yang ada atau merakitnya secara lokal di suatu negara. Namun semua itu masih belum efektif jika biaya yang dibutuhkan untuk merakitnya tidak sedikit.
Terutama harga baterainya yang menjadi masalah utama dalam mematok harga jual model BEV, dan itu juga mempengaruhi biaya produksinya. Sehingga produsen mengembangkan baterai yang dibuat dengan biaya yang sedikit, dan harga jualnya bisa lebih murah. Tidak sampai disitu, ada sejumlah produsen yang mulai menerapkan giga-casting pada proses perakitan mobil untuk mempersingkat waktu produksi.

Makin Canggih
Banyak yang melihat ini sebagai sesuatu yang bagus, sebab produsen otomotif masih memiliki banyak inovasi untuk dikembangkan di pasar roda empat. Apalagi dalam mengembangkan mobil listrik yang permasalahannya selalu tertuju pada biayanya. Dengan ini, merakit mobil tidak perlu memakan waktu lama dan bisa dijual dengan harga terjangkau.
Namun tidak semua produsen dapat melakukannya, apalagi tidak dapat terjadi secara singkat. Diperkirakan mulai tahun 2027 sebagian besar merek mobil bisa memproduksi mobil listrik dengan harga lebih terjangkau. Bahkan disebutkan biaya produksinya juga bisa lebih terjangkau jika dibandingkan dengan mobil bensin atau ICE (internal combustion engine).