RiderTua.com – Di penghujung tes Qatar, pembalap anyar Ducati Marc Marquez tertinggal 0,383 detik dari catatan waktu mengesankan Juara Dunia MotoGP Pecco Bagnaia.
Tapi dia juga tahu bahwa mencapai 0,3 detik terakhir adalah yang paling sulit. “Tidak ada rahasia,” kata Marc Marquez tentang pendekatannya dalam mempersiapkan musim pertamanya bersama Ducati. Dia berujar sangat tenang sepanjang pramusim karena dia tahu menghadapi lingkungan barunya dengan memakai strategi selangkah demi selangkah dan jangan panik.. “Kadang saya terlalu jauh, namun yang penting adalah untuk memahami semua langkah-langkahnya. Karena ini adalah motor baru bagi saya dan itu adalah hal terpenting,” ujarnya..
Marc Marquez : Saya Meningkatkan Risiko, Hasilnya Ini Crash Pertama Saya di Ducati

Di akhir tes Qatar, juara dunia delapan kali itu mengatakan untuk pertama kalinya pada hari Selasa, “Saya secara sadar menyerang lebih banyak dan finis keempat dalam daftar catatan waktu, tetapi ini adalah kecelakaan pertama di Ducati. “Hari ini adalah harinya untuk mengambil langkah lain dan meningkatkan risiko dan itulah yang saya lakukan. Saya lebih dekat, terutama saat mengejar catatan waktu. Saya juga memacu motor dengan cukup baik dalam waktu lama. Catatan waktunya tidak cukup menunjukkan hal ini karena ada masalah dengan transponder. Namun tak mengapa. Crash pertama itu akhirnya juga terjadi, namun itu hal normal. Karena seperti yang saya katakan: Saya meningkatkan risikonya hari ini,” ungkapnya
Apakah crash ini mungkin juga pertanda bahwa Marc Marquez akan kembali memakai gaya agresifnya seperti yang dulu? Pembalap Spanyol asal Cervera yang baru saja berulang tahun ke-31 itu tertawa singkat lalu mengatakan.. “Tentu saja aku tak ingin jatuh dan selalu berada di atas motor saya. Tapi memang benar, saya melihat saya melebar, menikung terlalu cepat… Kemudian aku berkata pada diri sendiri.. ‘Oke, berapa limitnya dengan motor ini?'”
“Aku menjalani 12 lap , dari sekitar 18 lap (long runs) yang direncanakan. Jadi saya berkata pada diri sendiri… ‘Oke, sekarang tinggal lima lap lagi, jadi saya akan mencoba melangkah lebih jauh.’ Tapi mungkin saya melakukannya di tempat yang tidak boleh kami lakukan dengan motor ini dan saya terjatuh karena kehilangan grip roda depan di Tikungan 4”, jelasnya.
Dia melanjutkan.. “Tapi yang penting kita juga bisa memahami hal-hal seperti ini.. Sejauh ini aku selalu membalap dengan sangat halus dan teratur, dengan tidak melakukan serangan waktu dengan mencari 0,1 detik terakhir. Dalam balapan, kami selalu berujar bahwa: 0,3 detik terakhir adalah hal yang tersulit dan di situlah saya berada sekarang. Saya tertinggal nol koma dua, tiga, dan terkadang bahkan nol koma empat dari para pembalap teratas. Sekarang kita musti memahami cara untuk bisa mendekati mereka.”