RiderTua.com – Musim MotoGP 2022 merupakan tahun yang rumit bagi Jorge Martin.. Dia tahu bahwa beberapa musim ini merupakan tahun-tahun yang intens, bahkan sempat bertarung untuk gelar Dunia 2023 bersama Pecco Bagnaia.. Sementara musim 2022 awalnya penuh harapan namun berakhir mengecewakan, bahkan dia sempat menangis setelah mendengar Bestia yang dipromosikan ke tim resmi sebagai rekan Pecco.. “Musim 2022 adalah tahun yang dimulai dengan segala sesuatunya sangat jelas, 99% (saya) akan ke resmi Ducati, secara praktis sudah jelas bagi saya. Namun saya perhatikan sejak hari pertama saya mengalami masalah (tidak punya grip apa pun),” ujarnya menceritakan permasalahannya pada motor tersebut.
MotoGP 2022 : Saat Mendengar Enea Bastianini yang Dipilih ke Tim Resmi, Jorge Martin Mulai Menangis

Martin melanjutkan, “Jelas Enea memulai dengan lebih baik saat itu (musim 2022), dia menang di Qatar tetapi dia juga kuat di setiap sesi latihan, berjuang dan berusaha melakukannya dengan baik. Kemudian balapan yang lebih rumit mulai berdatangan di mana saya tidak dapat menemukan sensasi, motor tidak berfungsi, kami mulai memodifikasi banyak hal. Di belakang mereka, yang saya tidak tahu, mereka berencana untuk mengontrak Enea, untuk mengontraknya sampai tanggal yang mereka katakan,” lanjut Martin.
Saat itu membingungkan Jorge. “Saya sudah mulai mendengarkan, sudah jelas tapi sekarang kami tidak begitu jelas. Sekarang ketika saya kembali ke motor saya dan menggunakan mesin yang saya miliki pada tahun 2021, itu bukan kesalahan saya, melainkan motornya. Saya tahu mereka (Ducati) mengetahuinya dengan sempurna,” tambahnya.
“Saya selalu berpikir bahwa mengetahui apa yang saya miliki dan mengetahui pekerjaan atau bagaimana saya bekerja sebagai pembalap, saya rasa saya pantas mendapatkan posisi itu juga (di tim resmi). Saya tidak mengatakan bahwa Enea tidak pantas mendapatkannya, tetapi jelas bahwa pertarungan pribadi dimulai antara dia dan saya. Di setiap sesi latihan, jika saya melihatnya di depan saya, saya berusaha tampil lebih baik, sama seperti dia, saya rasa saya sudah mencoba,” katanya tentang perang internal di Ducati antara kedua pembalap tersebut.
Menangis….
Mengetahui bahwa jawabannya negatif (Bastianini yang dipormosikan ke tim resmi), hal ini mempengaruhi Martin. “Saya mengadakan pertemuan penting di Ducati, menelepon Albert sepanjang hari, bagian sulit telah terjadi, tinggal menunggu keputusan dan mereka memutuskan akan mengambil Enea. Itu merupakan pukulan yang agak keras. Gigi Dall’Igna menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa mereka juga mempercayai saya, bahwa saya akan mendapatkan motor yang sama, yang tidak saya miliki pada tahun 2022, bahwa saya akan mendapat dukungan ‘penuh’ dari mereka, saya mengambil sisi positifnya… sebelum mulai menangis,” ucap pria asli Madrid itu jujur..
Menjadi juara adalah obsesi dan impiannya meskipun di tim satelit. “Tidak banyak orang yang bisa mengatakan bahwa mereka telah berjuang untuk gelar dunia hingga seri terakhir Valencia, kami telah melakukannya sebagai tim satelit. Saya pikir saya berada di tempat terbaik untuk memenangkan gelar Dunia tahun depan. Saya berharap bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi, karena saya sudah berjanji kepada tim saya bahwa kami akan menjadi juara dunia, saya tidak punya pilihan lain,” tutupnya.