RiderTua.com – Kini sebuah cerita dimulai untuk Luca Marini, yang sepertinya tertulis dalam sebuah buku ceritanya. Dan siapa pun yang tidak mengerti mengapa Luca membuat pilihan ke Repsol harus melihat foto saat dia masih kecil, dimana Repsol adalah impian yang harus dia capai. Mengenakan baju Repsol-Honda saat dia melihat kakaknya berjaya. Sepertinya dia ingin seperti Rossi saat dia masih kecil dengan menenteng piala kakaknya lengkap dengan baju balapnya..
Luca Marini adalah pribadi yang sangat cerdas tapi dia terlalu rasional, beberapa orang terdekatnya selalu mengatakan itu padanya. Dan ketika dia berhasil mengendarai motornya secara naluriah, dia akan mampu membuat lompatan besar dalam kualitas. Itu mungkin yang membuat dia jarang crash saat pertama di MotoGP..
Luca Marini : Impian ke Tim Repsol Saat Kecil

Nama Marini mencuat dalam beberapa pekan terakhir, saat Alberto Puig sudah mendapat serangkaian penolakan panjang terhadap beberapa pembalap. Pierer Group bahkan akan melepas Pol Espargaro tanpa membayar biaya transfer jika sudah tercapai kesepakatan dengan HRC. “Kalau Pol mendapat tempat sebagai pembalap reguler dan mau menerimanya, dia bebas. Tapi kami sangat ingin dia bertahan. Dan Pol mengetahuinya,” jelas Direktur KTM Motorsport Pit Beirer, Sabtu di Malaysia.
Manajer Marini, Francesco Secchiaroli, menyelesaikan tugasnya. Jadi sekarang VR46 dapat mengklaim, dan memang demikian, sebagai Akademi yang paling sukses di kejuaraan dunia. Tapi apakah dia akan tetap di Akademi VR46? Rumor perselisihan hanyalah rumor untuk saat ini dan Luca serta Vale selalu menunjukkan rasa persaudaraan yang kuat, dipersatukan oleh ibu mereka Stefania, seorang wanita kuat dan baik yang, bahkan di saat-saat konflik antara putra pertamanya dan Max Biaggi, tetap bertahan dan mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk meredakan kebencian, mendingiankan suasana.