RiderTua.com – Hampir tiga pekan pasca patah tulang selangka, Marco Bezzecchi merasa lebih baik secara fisik. Pada hari Kamis di Buriram, rider Mooney VR46 itu menyakinkan, “Jahitannya sudah dilepas, itu merupakan langkah maju yang besar bagiku karena kulitku tidak lagi terasa kencang. Saya merasa lebih baik dengan bekas lukaku.”
Fakta bahwa, pembatalan sprint race hari Minggu di Phillip Island merupakan keuntungan bagi Bezzecchi. “Saya punya tambahan 1 hari untuk istirahat dan menjalani terapi. Dua atau tiga kali sehari saya mencoba melatih bahuku dan terutama lenganku. Masalah terbesarku di Australia adalah lenganku. Secara keseluruhan, saya sangat senang bisa kembali mengendarai motor dan melihat bagaimana feelingku,” ungkap rider berusia 24 tahun itu.
Marco Bezzecchi : Saya Akan Bertarung Sampai Akhir
Marco Bezzecchi menambahkan, “Di Indonesia benar-benar sakit, tulang dan sekujur badanku. Di Australia lebih karena kelelahan setelah akhir pekan di Indonesia. Meskipun rasa sakitku berkurang, rasa lelahnya parah sekali. Saya berharap masalah yang saya hadapi akan lebih sedikit, tapi sayangnya bukan itu masalahnya. Saya belum tahu seperti apa kondisiku di Buriram. Saya berharap menjadi lebih kuat dan lebih baik. Saya sudah tahu bahwa saya harus menderita, jadi mentalitas saya siap untuk itu. Saya siap, saya bisa mengatasi rasa sakit dan saya bisa menderita.”

Terlepas dari kondisi fisiknya, Bezzecchi sangat cocok dengan Sirkuit Chang. “Tahun lalu saya cepat dan meraih pole position untuk pertama kalinya, itu momen yang luar biasa. Saya suka titik pengereman yang keras, tapi trek ini istimewa karena ada juga bagian yang sangat mengalir. Ini adalah campuran yang sangat saya sukai. Dan menurutku saya telah mengambil langkah maju dalam hal pengereman tahun ini. Jadi saya sangat penasaran untuk melihat, bagaimana saya akan balapan di sini. Tapi pertama, saya harus melihat bagaimana feelingku secara fisik,” ujar rider asal Rimini Italia itu.
Dengan comeback kilatnya yang hanya beberapa hari pasca operasi tulang selangka, pembalap muda Ducati itu mengurangi kesenjangannya di Kejuaraan Dunia. Namun dengan 73 poin di belakang pemimpin klasemen sekaligus sahabatnya Pecco Bagnaia, posisi Marco dalam perebutan gelar dunia dengan empat Grand Prix tersisa sangatlah sulit.
Bez menjelaskan, “Jelas sulit saat ini, karena selisih poin saya terlalu jauh. Jorge dan Pecco sedikit lebih kuat dari saya saat ini. Targetkua dalam comeback bukanlah untuk menambah poin. Targetku hanyalah untuk tetap membalap. Karena saya melihat Enea (Bastianini), Marc (Marquez) dan juga Miguel (Oliveira) bahwa semakin lama kita istirahat semakin banyak waktu yang kita perlukan untuk kembali. Jadi begitu saya melihat peluang kecil, saya berkata, ‘Oke, saya harus mencoba, saya harus mengendarai motor dan berusaha untuk tidak kehilangan momentum ini’.”
“Saya mampu mengatasi selisih poin dengan Brad dengan cukup baik, misalnya,” kata Bezzecchi mengacu pada Brad Binder dari tim pabrikan Red Bull-KTM yang berada di peringkat 4 dalam klasemen yang kini tertinggal 69 poin.
“Tentu saja sulit untuk tidak kehilangan poin dari Pecco dan Jorge, tapi saya akan bertarung sampai akhir. Jika saya punya kesempatan, saya pasti akan memberikan segalanya,” pungkas putra Vito Bezzecchi itu.