RiderTua.com – Fabio Quartararo meraih podium keduanya musim ini usai duel sengit melawan Jorge Martin (Pramac Ducati) di India. Pembalap Yamaha itu mendapat keuntungan dari jatuhnya Marc Marquez dan Pecco Bagnaia, namun mampu memberikan perlawanan yang cukup tangguh terhadap Martin di lap terakhir.
Quartararo menorehkan hasil kurang memuaskan pada Jumat pagi di Sirkuit Buddh, namun berhasil langsung masuk ke Q2 dan mencetak 2 poin karena menyelesaikan sprint race di posisi ke-8. “Secara keseluruhan, ini adalah akhir pekan yang luar biasa. Terutama kecepatan balapan kami yang sangat mengesankan. Jadi saya cukup senang dengan akhir pekan ini. Mudah-mudahan musim ini kami bisa menyelesaikan beberapa balapan lagi seperti ini. Kami harus pintar dan cepat memanfaatkan ketika kami melihat peluang kecil untuk naik podium,” ujar El Diablo.
Fabio Quartararo : Martin Melakukan Gerakan Aneh, Saya Pun Memanfaatkannya
Namun melawan Ducati Desmosedicinya Bezzecchi, Martin dan mungkin juga Bagnaia, Fabio Quartararo kalah dalam pertarungan. “Iya, Pecco ada di depanku saat roda depannya slip. Tapi sebenarnya itu bukan masalahku. Saya hanya harus memaksakan diri untuk tetap fokus. Karena saya banyak kesulitan dalam mengerem motor, terutama di tikungan kiri. Itu sebabnya kami harus sangat senang dengan podium ini,” ujar juara dunia MotoGP 2021 itu.

Apakah Fabio melihat secara pasti apa yang terjadi pada Jorge Martin yang sudah unggul 1,5 hingga 2 detik darinya? “Saya tidak tahu apakah arm pump atau ritsleting baju balap yang menyebabkan masalah bagi Jorge. Saya hanya melihatnya melakukan gerakan aneh di tikungan 10 dan 11. Jadi saya ngepush hingga akhir. Tapi saya benar-benar kesulitan dengan bannya. Itu sebabnya posisi ke-3 adalah hasil maksimal yang bisa diraih hari iini,” jawab rider asal Nice-Prancis itu.
Pada awal last lap dari 21 lap, Quartararo sekitar 1,5 detik di belakang Martin, namun kemudian pembalap Spanyol itu melakukan kesalahan saat mendekati tikungan 4. Saat keluar dari tikungan 5, keduanya nyaris saling bersentuhan.
“Jujur, saat dia menyalipku di antara tikungan 5 dan 6 cengkeraman ban sebelah kiriku sudah sangat buruk. Jadi saya sangat tidak berdaya. Saya sudah berada dalam jarak serang lagi sebelum tikungan 10, namun cengkeraman saat mengerem benar-benar buruk. Itu sebabnya saya tidak bisa memperlambat kecepatan seperti yang saya perkirakan. Jadi saya berakhir di tempat ke-3. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan,” pungkas Fabio Quartararo.