RiderTua.com – Sejauh ini Gino Borsoi bangga dengan apa yang telah dicapai di tahun pertamanya sebagai manajer tim Pramac Ducati. “Kami tidak boleh jumawa sekarang. Ini baru paruh pertama musim. Kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi di paruh kedua musim hingga final,” ujar bos tim asal Italia itu.
Sebagai informasi, Jorge Martin dan Johann Zarco membukukan hasil mengesankan dari Le Mans hingga Sachsenring dan tiga kali berbagi podium berturut-turut di balapan hari Minggu. Meskipun gagal meraup sukses di TT Assen pada hari Minggu karena Zarco crash saat disapu Fabio Quartararo dan Martin yang finis di posisi ke-5, Prima Pramac Racing memasuki liburan musim panas sebagai pemimpin dalam klasemen tim.
Manajer Tim Pramac: Tidak Hanya Bagus untuk Kami Tapi Juga untuk Ducati
Selain itu, saat ini Martin juga menjadi rival kuat pertama juara bertahan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia yang tertinggal 35 poin. “Kita lihat dulu, kita harus melihat step by step,” jawab Gino Borsoi ketika ditanya mengenai peluang gelar untuk tim satelit Ducati itu.
Bahkan, sejauh ini belum pernah ada Juara Dunia MotoGP dari tim satelit. Dengan pendekatan Ducati, pabrikan asal Borgo Panigale diketahui tidak hanya memasok tim pabrikan Lenovo, tetapi juga Pramac dengan material pabrikan terbaru yang merupakan titik awal perubahan dalam beberapa tahun terakhir.
Borsoi menjelaskan, “Ya, benar. Ducati melakukan pekerjaan luar biasa selama beberapa tahun terakhir, termasuk untuk tim satelit. Mereka memberi kami motor yang sempurna, kami memiliki material yang kurang lebih sama. Itu sangat penting bagi kami, tapi juga bagus untuk Ducati. Karena dengan begitu, mereka bisa menempatkan banyak motor di depan pembalap lain.”
Ada juga aspek penting lainnya yang berkontribusi pada kesuksesan 8 pembalap Ducati. “Cara kerja ini memberi kami kesempatan untuk melihat data semua tim Ducati lainnya. Dan saya pikir itulah kunci sukses Ducati, itu sebabnya kami selalu bisa berkembang. Karena kita dapat belajar dari data pembalap lain, kita dapat melihat di mana mereka lebih baik dan pada akhirnya kami dapat meningkatkannya dari situ. Balapan akhir pekan sangat singkat, tetapi memiliki semua data dapat menghemat waktu dalam menemukan set-up terbaik untuk pembalap,” ungkap Gino Borsoi.
Setelah muncul banyak spekulasi tentang masa depannya, Martin menegaskan bahwa dia tidak berniat meninggalkan Ducati setelah musim ini. Zarco juga ingin tetap bersama Pramac, namun di usia 32 tahun dia belum juga merayakan kemenangan pertamanya di MotoGP meski telah meraih 19 podium di kelas premier.
Untuk musim 2024, secara terang-terangan Borsoi menegaskan, “Skenario terbaik yang ada dalam pikiranku dan menurutku itu juga skenario yang sempurna, adalah mempertahankan kedua pembalap di tim saya.”
Namun Ducati memiliki keputusan akhir karena para pembalap Pramac terikat kontrak langsung dengan pabrikan asal Italia tersebut.