RiderTua.com – Jorge Martin mungkin akan merebut pole position dalam kualifikasi di Sachsenring seandainya tidak ada bendera kuning. Rider Pramac Ducati itu harus puas hanya berada di posisi ke-6 di grid, tertinggal 0,6 detik di belakang pole Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo). Tapi pembalap asal Madrid-Spanyol itu berhasil menunjukkan bahwa dia layak diperhitungkan dalam sprint.
Di lap keempat dari 15 lap, Martin berhasil memimpin balapan dan langsung membuka gap ke Bagnaia. Dia menyentuh garis finis dengan unggul 2,468 detik. Dengan kemenangannya ini, kini rider berusia 25 tahun itu menempati runner-up di klasemen keseluruhan. Pecco Bagnaia tetap kokoh memimpin dengan 140 poin, disusul Martin dengan 119 dan Marco Bezzecchi yang turun satu peringkat dengan 113 poin.
Jorge Martin : Jika ingin Menang Harus Berani Ambil Risiko
Jorge Martin berhasil melakukan manuver overtaking yang luar biasa, dengan menyalip Bagnaia di bagian menurun setelah tikungan 11, yang disebut waterfall (air terjun). “Manuver yang bagus. Ketika saya memimpin, saya hampir jatuh. Tetapi kemudian saya mampu mengatasi situasi tersebut. Setelah itu aku bisa menjaga kecepatanku, tetapi mengalami situasi sulit lainnya di tikungan 7,” lanjut rekan setim Johann Zarco itu.
Rider berjuluk Martinator itu menambahkan, “Jika kita ingin memenangkan balapan, kita harus berani mengambil risiko. Saya hampir jatuh, tapi pada akhirnya saya menang, itu penting. Menjelang akhir balapan, banyak yang terlintas di kepala saya, tidak mudah untuk tetap mengatur ccatatan waktu yang konsisten dan tetap fokus.”
Jorge Martin meraih podium kelima berturut-turut di Sachsenring. Dia ingin membawa momentum bagus tersebut pada race hari Minggu. “Penting bagi saya untuk mengumpulkan banyak poin, mungkin naik podium dan tidak crash. Saat ini saya tidak memikirkan klasemen,” pungkas rider berusia 25 tahun itu.