RiderTua.com – Merek mobil yang ada di Indonesia kini semakin banyak jumlahnya. Terlebih dengan merek asal Negeri Tirai Bambu yang berdatangan, dari kembalinya Chery sampai pendatang baru Great Wall Motors dengan empat mereknya. Keberadaan merek mobil baru ini juga sudah diketahui oleh merek lainnya, seperti BMW. Mereka melihat kehadiran merek anyar tersebut tidak boleh diremehkan begitu saja.
Baca juga: Suzuki Fokus Jualan Mobil SUV di Indonesia
Merek Mobil Baru Mulai Bermunculan di Indonesia
Pasar roda empat Tanah Air didominasi oleh merek mobil asal Jepang selama beberapa tahun. Walau demikian, kini ada merek dari luar Jepang lainnya yang berdatangan, entah itu dari Eropa atau Amerika Serikat. Kini giliran merek mobil dari Negeri Tirai Bambu yang mulai berdatangan, dan jumlahnya terus meningkat.
Sebenarnya sejak pertama kali hadir, banyak konsumen di Indonesia belum mau membelinya karena dianggap memiliki kualitas yang buruk. Tapi kini sudah ada banyak model yang dijual, itupun dapat dibeli dengan harga terjangkau. Sehingga konsumen perlahan mulai menerima sejumlah produk dari merek seperti Wuling, DFSK, MG Motors, hingga Chery.

Tidak Jadi Masalah
BMW cukup terkesan dengan perkembangan dari merek mobil asal Negeri Panda yang cepat di Indonesia. Sebab dulunya merek dari negara tersebut selalu dianggap remeh karena kualitasnya, tapi kini sudah diakui oleh banyak orang. Tentunya ini yang membuat mereka tahu kalau merek dari negara tersebut, terutama dari negara lainnya, memiliki potensi besar untuk mendominasi pasar roda empat.
Jadi bisa dikatakan kalau Wuling dkk tidak bisa dianggap remeh begitu saja, apalagi setelah mereka menawarkan produk berkualitas. BMW juga tidak mau ketinggalan dengan menghadirkan sejumlah produk serupa, agar mereka tidak semakin tertinggal. Walau mereka lebih fokus ke pasar mobil premium, dan merek asal Negeri Tirai Bambu lebih mengarah ke pasar mobil entry level.
Mungkin BMW tidak terlalu bermasalah dengan merek baru di Indonesia. Asalkan kalau merek tersebut dapat membawa produk yang sesuai dengan pasar tujuannya.
Tenang aja orang indonesia masih termakan merek terkenal, menggunakan merek mahal menaikkan status sosial. Kayaknya pasar mobil mewah jelas orang-orang kaya berat bukan untuk orang-orang yg punya masalah yg berat.