Home MotoGP Fabio Quartararo : Salah Pilih ban

    Fabio Quartararo : Salah Pilih ban

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    RiderTua.com – Start dari posisi ke-15, finis ke-10 dalam sprint dan hanya finis ke-11 di balapan MotoGP di Mugello adalah hasil terburuk Fabio Quartararo musim ini. Sebagai informasi, pada sprint race pembalap Yamaha itu memakai ban belakang soft.  “Di pagi hari saat pemanasan, saya merasa tidak nyaman dengan ban medium. Feeling saya jauh lebih baik pada ban belakang soft. Tetapi kemudian tim dan saya memutuskan untuk tidak memakai ban tersebut karena kami merasa ban itu tidak cocok untuk balapan. Ban medium bukan keputusan terbaik,” jelas pembalap asal Nice-Prancis itu.

    Quartararo finis 17,861 detik di belakang pemenang Pecco Bagnaia (Ducati) dan kalah tipis dari rekan setimnya Franco Morbidelli (0,251 detik) yang finis tepat diatasnya (ke-10).

    Fabio Quartararo : Salah Pilih ban

    “Dalam balapan saya berada di belakang Enea sepanjang waktu, tapi saya tidak bisa menyalipnya. Itu sebabnya, ini adalah balapan hari Minggu yang sulit,” imbuh Quartararo yang berdasarkan race lap tercepat dia membukukan 1:47,624 menit dan hanya berada di posisi ke-16. Sebagai perbandingan, waktu terbaik Pecco adalah 1:46,807 menit.

    El Diablo menambahkan, “Catatan waktu saya di tahun 2021 lebih baik dari tahun ini. Kami mengambil satu langkah maju tapi saat berikutnya kami mundur selangkah. Kami mencoba untuk meningkatkan, tetapi kami tidak pernah benar-benar menemukan solusi.”

    Kembali ke set-up 2021 saat dia meraih gelar dunia? “Saya tidak tahu apakah itu akan memperbaiki situasi. Bahkan jika kami menggunakan set-up yang sama seperti pada 2021, motornya berperilaku berbeda. Jadi kami tidak bisa membandingkannya dengan motor 2021 atau 2022,” jawab Quartararo, mengacu pada kurangnya perbandingan antara model M1 yang berbeda.

    Meskipun sejauh ini sebagian besar musim 2023 tidak sesuai ekspektasi, saat ini Quartararo berada di peringkat 8 di Kejuaraan Dunia. Namun dia tertinggal 77 poin dari pemimpin klasemen Pecco Bagnaia.

    © ridertua.com

    1 KOMENTAR

    1. Yamaho ini sama nasibnya 11 12 sama onda. Kabarnya Yamaho sampai kembalikan setting motor ke 2021 gara gara frustasi. Dulu Onda dan Yamaho dominasi juara, mungkin 2 pabrikan ini terlalu nyaman dengan Zona Nyaman sehingga malas kembangkan motor akibat merasa Puas. Akibatnya 2022 2023 yamaho dan onda hanya bisa gigit jari melihat ketangguhan motor Ducati.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini