RiderTua.com – Marco Bezzecchi senang dengan hasil yang ditorehkannya di tes pramusim Sepang selama 3 hari. Tetapi pembalap Mooney VR46 Racing Team Ducati itu mengkhawatirkan tekanan ban yang telah dipantau sejak tes Sepang, yang menggunakan sensor standar untuk memastikan ban depan tidak turun di bawah batas minimum yang ditentukan yaitu 1,9 bar.
Bez mengatakan, “Sangat berbahaya bagi saya untuk membalap dengan tekanan udara yang tinggi. Batas antara tinggi dan terlalu tinggi sangat tipis. Selisih 0,02 bar bisa membuat kita mendapat masalah. Penting untuk memahami itu dan memilih tekanan ban yang tepat.”
Marco Bezzecchi: Aturan Tekanan Ban yang Baru, Berbahaya!
Mengenai hasil tes pramusim selama 3 hari di Sepang, Bez mengatakan, “Saya cukup puas dengan hasil kerja kami. Kami memiliki set-up dasar yang berfungsi dengan baik, karena set-up standar saya dari tahun 2022 sudah sangat bagus. Pada hari Minggu kami menguji beberapa set-up untuk melihat bagaimana motor merespons dan umpan balik apa yang diberikannya kepada saya. Kami memahami beberapa hal penting yang dapat membantu kami di trek lain.”
Setelah menjadi sorotan dengan membukukan waktu terbaik pada hari Jumat, pembalap Ducati itu berakhir di posisi ke-8 dalam timesheet gabungan dengan 1:58,363 menit. Murid VR46 Academy itu tertinggal 0,474 detik dari waktu terbaik rekannya Luca Marini.
Pembalap berusia 24 tahun itu tidak melakukan simulasi sprint race yang baru diperkenalkan pada hari Minggu karena menurut pernyataannya sendiri, dia terlalu sibuk menguji komponen baru.
Kembali membahas aturan tekanan ban yang baru, Bez menambahkan, “Saya harap aturan tersebut tidak resmi karena dapat membahayakan keselamatan kita. Harus ada keseimbangan antara apa yang diinginkan Michelin dan apa yang diinginkan pembalap. Jika aturan itu resmi digunakan, mau tidak mau kita harus melakukan dan menerimanya. Tapi saya harap kita dapat menemukan kesepakatan.”