RiderTua.com – Sebelumnya Fronx diketahui meraih hasil tes tabrak yang cukup buruk di Australia, sehingga modelnya harus dihentikan penjualannya. Tidak sampai disitu, mereka harus menarik ratusan unit disana untuk menangani masalah yang berpotensi membahayakan penggunanya..
Fronx Dapat Satu Bintang Dari Tes Tabrak?
Tidak biasanya Fronx mendapat hasil buruk dari tes tabrak, sebab SUV dari Suzuki tersebut belakangan ini mendapat hasil yang bagus dari sejumlah tes tabrak. Namun beda dengan tes tabrak yang dilakukan Australia NCAP, dimana Fronx hanya mendapat satu bintang saja. Akibatnya penjualannya harus dihentikan untuk sementara sampai ada solusinya.
Fronx diketahui mengalami kegagalan fungsi pada sabuk pengaman untuk kursi penumpang belakang, dan ini sudah membuat hasil tesnya lebih buruk dari yang diduga. Terlebih pengujian lainnya melihat kalau keselamatan penumpang depan serta pengemudi yang cukup bagus, tapi tidak untuk penumpang belakang. Sehingga mobil seperti ini dianggap tidak aman bagi pengguna yang sering membawa penumpang di kursi belakang.
Suzuki kemudian mengumumkan recall terhadap 324 unit Fronx di Australia untuk menangani cacat produksi pada sabuk pengamannya. Sebelum mobil diperbaiki, mereka menyarankan penggunanya untuk tidak menggunakan kursi belakang, tapi kalau dilipat rata untuk menambah ruang kabin belakang masih bisa. Jelas karena sabuk pengaman pada kursi belakangnya yang bermasalah, bukan joknya.
Tidak Menyebar ke Negara Lain
Tentunya recall ini tidak akan menyebar ke negara lainnya, terutama Indonesia. Sebab Australia punya aturan yang sangat ketat terhadap fitur keselamatan pada mobil, dan masalah pada sabuk pengaman saja sudah dianggap sebagai masalah besar. Sehingga produsen harus menarik unitnya untuk ditangani, kemudian dihentikan penjualannya untuk sementara waktu.
Suzuki masih menjual Fronx seperti biasa di Indonesia, itupun modelnya sudah dirakit lokal sejak kehadirannya sekitar akhir Mei lalu. Dengan ribuan unit yang terjual sepanjang tahun ini, itu sudah menjadi hasil yang bagus bagi mobil SUV hybrid tersebut, bahkan di tengah ketatnya persaingan di segmennya. Walau penjualannya masih belum bisa melampaui XL7, setidaknya ini menjadi awal yang bagus bagi Fronx.
