RiderTua.com – Marco Melandri optimis Toprak Razgatlioglu akan menjalani debutnya di MotoGP dengan sangat baik pada 2026. “Toprak sangat bagus. Dia memiliki bakat luar biasa dan penguasaan motor yang mengagumkan. Seolah-olah dia sedang bermain-main dengan motornya dan itu terlihat jelas. Saya penasaran melihat penampilannya di lintasan, mengingat 2026 akan menjadi tahun pembelajaran sekaligus perkembangan baginya,” kata mantan pembalap asal Italia itu.
Setelah menjadi juara dunia Superbike 3 kali, Toprak naik ke MotoGP bersama Yamaha di tim Pramac dan menjadi rekan setim Jack Miller. Karena rider asal Turki itu tidak berasal dari Moto2, banyak yang menyangsikan apakah Toprak akan mampu bersaing di kelas utama.
Marco Melandri: Toprak Razgatlioglu akan Menantang Fabio Quartararo untuk Menjadi Pembalap Yamaha Terbaik di Lintasan
Meski keyakinannya sangat tinggi, namun Marco Melandri memperkirakan bahwa Toprak tidak akan mengambil risiko sejak awal dan akan tampil lebih tenang. “Dia adalah pembalap yang sangat cerdas dan selalu rendah diri. Saya rasa dia tidak akan tampil agresif, tetapi lebih memilih melangkah sedikit demi sedikit sambil memahami segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Namun pada 2027 semuanya akan berubah. Ban Pirelli akan hadir dan menurutku Toprak akan mampu bersaing di barisan depan, menantang Quartararo untuk menjadi pembalap Yamaha terbaik di lintasan,” tegas mantan pembalap yang kini berusia 43 tahun itu.
Namun duel antara Toprak vs Quartararo hanya akan terjadi jika El Diablo memutuskan untuk bertahan di Yamaha pada 2027, dimana kemungkinannya sangat tipis. “Dari apa yang dia katakan dan dari informasi yang bocor, sepertinya memang begitu. Fabio bisa saja pergi, tapi mari kita tunggu dan lihat apa yang terjadi. Namun saya agak ragu,” imbuh Melandri.
Yamaha yakin, performa M1 V4 yang baru bisa diandalkan untuk meraih hasil yang lebih baik tahun depan. Namun dalam beberapa kesempatan, Quartararo menunjukkan kekecewaannya dengan mesin baru tersebut. Ini artinya, mesin V4 yang baru akan menjadi faktor ‘kunci’ baik untuk kelanjutan karir Quartararo di Yamaha maupun hasil yang mampu diraih pabrikan berlogo garpu tala itu.
Melandri menjelaskan, “Saya rasa tidak akan mudah bagi Fabio untuk mengulang apa yang telah dia lakukan dengan mesin 4-silinder inline saat nanti menggunakan mesin V4. Terutama pada kebutuhan untuk menemukan set-up yang tepat dan keseimbangan motor yang benar. Selama bertahun-tahun dia terbiasa dengan mesin inline-4, dan menurutku transisi ini tidak akan mudah.”
“Ada satu hal lagi. Menurut saya, semua pembalap Yamaha mengeluhkan motor baru ini. Dari pernyataan mereka, saya tidak melihat mereka terlalu antusias dengan M1 baru ini. Di lintasan, sebenarnya saya berharap lebih dari segi mesin. Oleh karenanya, saya bertanya-tanya apakah Yamaha sedang berpura-pura atau tidak.”
“Saya mengatakan ini karena ketidakpuasan para pembalap tersebut kontras atau bertolak belakang dengan penilaian Andrea Dovizioso, yang menurut saya justru proaktif dan optimis. Meski begitu saya lebih memilih untuk mempercayai Andrea, karena dialah yang mengembangkan motor ini dan dia punya gambaran penuh serta kendali atas seluruh situasinya,” pungkas Marco Melandri.
