RiderTua.com – Dengan menggandeng juara dunia MotoGP 3 kali Jorge Lorenzo sebagai pelatih performa, Maverick Vinales berharap tahun depan bisa meningkatkan performanya sehingga bisa menjadi salah satu kandidat peraih gelar dunia MotoGP musim 2026.
Lorenzo bertekad untuk mendukung sepenuhnya ambisi Vinales tersebut, bahkan baru-baru ini dia melibatkan ayahnya Chicho Lorenzo yang juga memiliki sekolah balap untuk turut melatih Vinales.
Jorge Lorenzo: Dalam Hal Kecepatan dan Bakat, Vinales Lebih Baik Ketimbang Acosta
Jorge Lorenzo mengatakan, “Ada yang bilang bahwa kerjasama kami berdua tidak akan bertahan sampai Buriram, tetapi saya tidak pernah peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Kami mulai membicarakannya ketika dia masih di Aprilia, dan tahun ini kami bertemu di Indonesia.”
“Di sana, Maverick mengatakan kepada saya bahwa dia akan berkomitmen penuh dan akan menjadi ‘prajurit’ saya. Intuisi saya mengatakan bahwa dia adalah tipe orang yang menganggap serius segala sesuatunya. Dan kenyataannya saya menemukan dia sebagai sosok yang sangat tenang, sangat dewasa, dan dalam kondisi mental yang sangat tenang,” imbuh mantan pembalap berusia 39 tahun itu.
Lorenzo juga menekankan pentingnya memiliki seorang pelatih (coach) bagi seorang atlet. “Dalam tenis, sejak tahun 70-an semua petenis memiliki mantan petenis sebagai pelatih. Dalam sepak bola, pelatih sangat penting. Dalam balap motor, hingga sekarang para pembalap hanya pergi untuk berlatih dan berkendara,” tegas mantan rider asal Mallorca Spanyol itu.
Lorenzo melanjutkan, “Mereka jauh tertinggal dari atlet, pesenam, dan sebagainya. Jika menganalisisnya, ayah saya adalah pelatih sejati pertama. Seandainya dulu saya memiliki pelatih seorang juara dunia seperti Mick Doohan atau Max Biaggi di sisi saya, dan pelatih teknik seperti ayah saya, dengan semua pengetahuan yang telah mereka kumpulkan.”
“Ada begitu banyak faktor yang berkontribusi pada kemenangan atau kekalahan, sehingga kita harus mempertimbangkan semuanya. Yang pertama adalah bakat, kemudian motor, aspek fisik, dan aspek mental. Motorlah yang bisa membatasi kita, karena begitu kita mencapai tingkat performa maksimal, motor justru bisa menghambat kita. Saya belum pernah melihat pembalap dengan bakat sebesar dia,” imbuhnya.
Lorenzo dan Vinales punya target yang sama. “Tidak hanya menang, saya ingin mendominasi. Saat ini, target saya adalah menjadikan Maverick pembalap nomor 1 di KTM tahun ini. Ini akan sulit, karena Pedro Acosta sangat bagus dan bekerja sangat keras selama bertahun-tahun. Tetapi dalam hal kecepatan dan bakat, Maverick lebih baik. Dia punya lebih banyak potensi dari Pedro,” pungkas pembalap asal Mallorca itu.
Langkah Serius Menuju Musim Penentuan
Kolaborasi Vinales dan Jorge Lorenzo ini jelas bukan proyek iseng atau cuma numpang rame nama besar… Ini kelihatan seperti langkah serius buat ngebongkar potensi Maverick yang selama ini sering bikin orang geleng-geleng kepala. Dengan Lorenzo… plus Chicho Lorenzo.. ikut turun langsung ngurusin sisi mental, fisik, sampai mindset balap, Vinales kayak lagi dapet “upgrade versi penuh”. Musim 2026 memang masih agak jauh, tapi kalau jalurnya konsisten kayak sekarang, jangan kaget kalau kita akhirnya lihat Maverick Vinales yang benar-benar lepas dari bayang-bayang “pembalap berbakat tapi…”. Tinggal nunggu jawabannya di lintasan…!
