RiderTua.com – Sejak awal musim, Enea Bastianini kesulitan beradaptasi dengan RC16 terutama saat menggunakan ban belakang soft. Rider Tech3 KTM itu hanya 4 kali lolos langsung ke Q2 dan hanya 3 kali masuk di 10 besar musim ini. Hasil terbaiknya adalah podium dalam sprint (finis ke-3) di Brno-Ceko dan dalam grand prix (finis ke-3) di GP Catalunya. Bestia mengakhiri musim di peringkat 14 dalam klasemen dengan mengumpulkan 112 poin.
“Polanya seperti ini, hari Jumat selalu terasa sulit, Sabtu sedikit lebih mudah, dan Minggu kami kompetitif di balapan. Tapi kami kompetitif dalam race hari Minggu karena kami menggunakan ban medium, saya merasa percaya diri untuk melaju cepat,” ujarnya.
Enea Bastianini: Tidak Bisa Menjelaskan Mengapa Kami Tidak Bisa Gas Pol Saat Menggunakan Ban Soft

Enea Bastianini menambahkan, “Dengan ban soft, justru kebalikannya. Saya tidak percaya diri, saya tidak bisa gas pol. Penting untuk beristirahat selama 2 bulan untuk me-reset dan mencoba menemukan solusi untuk tahun depan. Jujur, ban belakang rasanya seperti mendorong saya keluar (melebar) di setiap tikungan dan jauh lebih sulit untuk berbelok. Dengan ban medium saya jauh lebih baik karena ban belakang bisa sedikit selip, saya lebih percaya diri, dan lap demi lap rasa percaya diri saya semakin tinggi. Ini selalu terjadi setiap saat.”

Format MotoGP saat ini, memaksa pembalap harus kompetitif mulai hari Jumat. Namun Bastianini percaya bahwa format saat ini memberikan manfaat baginya dalam memahami motornya.
“Terkadang sprint membantu saya untuk bisa gas pol pada race hari Minggu. Karena jika kita menganalisisnya, selama sesi pemanasan saya seringkali bisa melaju cepat. Selalu sama ketika kita menggunakan ban balapan (medium). Ketika kita menggunakan ban sprint (soft), saya selalu tertinggal dan mencoba melakukan sesuatu yang berbeda di atas motor. Tetapi setelah melihat videonya, saya tidak rileks, itu bukan gaya balap saya, dan saya tidak bisa menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi,” pungkas rekan setim Maverick Vinales itu.






