RiderTua.com – Setelah merekrut Jorge Lorenzo sebagai pelatih performanya, Maverick Vinales terus mengasah kemampuan membalapnya dengan berlatih bersama Chicho, ayah Lorenzo. Mereka memilih sirkuit Albaida dekat Valencia untuk berlatih..
Disana Vinales menunggangi Suzuki GSX-R, untuk menjalani metode latihan ala Chicho yang dia sebut sebagai ‘angka 8 ajaib’. Ini merupakan latihan gaya lama, yang dilakukan dengan menyusuri angka 8 tanpa henti diantara dua cone pada jalur yang sempit. Latihan ini bertujuan untuk menyempurnakan kontrol pada motor dan ketepatan berkendara sampai pada level yang paling maksimal.
Maverick Vinales Berlatih Bersama Chicho Lorenzo
Dalam upaya menjadikan Vinales seorang juara dunia MotoGP, Jorgemelibatkan ayahnya Chicho untuk turut serta dalam melatih rider Tech3 KTM itu. Hal ini sekaligus menandai rekonsiliasi hubungan ayah-anak yang sempat renggang dalam beberapa tahun. Lorenzo memposting foto saat sesi latihan bersama ayahnya dan Vinales disertai caption, ‘trio yang luar biasa! Biarkan MSN dan BBC gemetar!’
Untuk menjelaskan pendekatan latihannya, Jorge mengutip sebuah kalimat dari legenda Formula 1 Michael Schumacher, ‘kecepatan bukanlah bakat, melainkan keterampilan yang dapat dipelajari dan disempurnakan’. Kutipan ini sangat cocok dengan metode latihan berulang yang diterapkan ayahnya.
Filosofi ini bertujuan untuk men’jinak’kan bakat alami Vinales yang eksplosif dan mengubahnya menjadi senjata yang konsisten dan dapat diandalkan. Jika kombinasi antara metode latihan ala Chicho, disiplin ala Jorge, dan KTM bersatu maka Kejuaraan Dunia MotoGP musim 2026 bisa menghadirkan rival kuat baru yang telah berevolusi dan sangat berbahaya.
Sebelumnya, Vinales dan Lorenzo melakukan kunjungan ke pabrik KTM di Mattighofen Austria. Di sana, mereka mengadakan pertemuan penting dengan para insinyur tim Tech3 untuk menganalisis data 2025 dan memastikan bahwa pengembangan motor untuk 2026 sesuai dengan ambisi mereka.
Mereka sangat terkesan dengan kunjungan tersebut. Bahkan Lorenzo menggambarkan proyek KTM sebagai ‘A Clockwork Orange’. Di media sosialnya, juara dunia MotoGP 3 kali itu memposting sebuah foto bersama tim teknisi dan juga tes rider KTM sekaligus legenda Dani Pedrosa dan Direktur Balap KTM Pit Beirer dengan menulis caption, ‘saya menemukan tim yang sangat terorganisir, bersatu, dan memiliki mentalitas juara’.
Intinya bro yaa.. langkah Maverick Vinales kali ini kelihatan jelas: dia nggak mau setengah-setengah. Bukan cuma menggandeng Jorge Lorenzo sebagai mentor, tapi juga langsung berguru ke sumber ilmunya, Chicho Lorenzo, dengan metode latihan klasik yang sudah teruji. Semua potongan puzzle ini…latihan dasar yang kejam, filosofi disiplin ala Lorenzo, dan dukungan penuh dari proyek KTM…sedang disatukan pelan-pelan. Apakah hasilnya akan langsung terlihat? Belum tentu. Tapi kalau proses ini benar-benar klik, jangan kaget kalau Vinales datang ke MotoGP 2026 bukan sekadar sebagai penantang, melainkan versi baru yang lebih matang, lebih tenang, dan jauh lebih berbahaya…!!
