RiderTua.com – Hingga kini mobil listrik masih menunjukkan peningkatan penjualan di Indonesia, dengan kenaikan hingga 12 persen. Tentunya ini bisa memberikan hasil positif meski di tengah kekhawatiran soal insentifnya yang tidak akan dilanjutkan mulai tahun depan.
Tren Mobil Listrik Masih Bisa Bertahan di Tahun 2026?
Dari beberapa merek yang menjual mobil listrik di Indonesia, BYD menjadi pemain utama di pasarnya, dengan beberapa model yang sudah ditawarkannya sejauh ini. Atto 1 menjadi sorotan karena modelnya yang langsung terjual lebih dari 5 ribu unit hanya dalam waktu tiga bulan setelah dirilis resmi. Tentu ini membuat Atto 1 memastikan gelar sebagai mobil listrik terlaris tahun ini atas M6.

BYD melihat adanya perkembangan yang cukup pesat dari pasar BEV di Indonesia, dimana ada kenaikan pangsa dari dua persen menjadi 12 persen. Ini sudah menjadi hasil yang cukup bagus, mengingat makin banyak model anyar yang diluncurkan di pasarnya, meski sebagian besar masih menggunakan insentif. Terlebih mulai tahun depan, insentifnya tidak akan dilanjutkan, baik insentif untuk mobil rakitan lokal maupun impor.
Memang ini memicu kekhawatiran soal pangsanya yang bisa menurun drastis lagi, apalagi soal penjualannya. Tapi BYD optimis penjualan mobil listrik bisa meningkat dua kali lipat hingga 25 persen, walau dengan kekhawatiran soal insentif tersebut. Tapi karena model yang ditawarkan sudah sangat beragam dan banyak yang merakit mobil disini, tentunya ini bisa memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen.

Banyak Model Baru
Pasar mobil listrik di Indonesia memang masih harus berkembang lebih jauh lagi, serta menarik perhatian lebih banyak konsumen dengan menawarkan produk yang menarik. Tidak hanya SUV listrik, MPV listrik kini juga cukup banyak diminati, walau kini mobil listrik murah yang banyak dicari belakangan ini. Jelas karena harganya yang murah, serta modelnya yang dilengkapi dengan fitur lengkap menjadikan model seperti Atto 1 banyak terjual di pasarnya sejak dirilis beberapa bulan lalu.







