RiderTua.com – Tahun depan, Toprak Razgatlioglu menjalani debutnya di MotoGP bersama tim Pramac Yamaha. Meski mengendarai M1 V4 yang masih dalam tahap pengembangan, Juara Dunia Superbike tiga kali itu siap menghadapi tantangan besar dalam karir balapnya.
Toprak Razgatlioglu membuat kesan yang luar biasa pada tes pasca-musim di Valencia. Dia menempati posisi ke-18, berhasil mengungguli 2 pembalap Yamaha senior Jack Miller dan Alex Rins. Hebatnya, dia melakoninya tanpa membuat satu pun kesalahan di lintasan. Sikapnya yang rendah hati, ramah, dan sangat profesional memikat tim barunya.
Toprak Razgatlioglu: Opsi yang Saya Miliki Pada 2022 Sama Sekali Berbeda dengan Kontrak yang Saya Tandatangani Tahun Ini

Motor baru, lingkungan baru dan format kompetisi baru yang berbeda dari yang biasa Toprak Razgatlioglu hadapi di Superbike, apakah ini akan menyulitkannya? “Motor, tim, balapan, paddock, semuanya baru bagi saya. Ini cukup menantang, tetapi saya siap untuk belajar. Saya tahu, saya tidak akan bisa melakukan banyak pengetesan sebelum musim dimulai. Akan ada tes selama 6 hari di Sepang dan kemudian hanya 2 hari lagi di Buriram sebelum Grand Prix pertama,” jawab rider asal Turki itu.
Toprak melanjutkan, “Selain itu, jadwal saya akan jauh lebih padat dengan kalender yang mencakup 22 seri. Belum lagi pada bulan Januari kami mengadakan peluncuran tim dan kemudian lauching Yamaha di Indonesia. Tetapi saya menyukai olahraga ini, jadi saya harus beradaptasi secepat mungkin dengan tantangan yang ada di depan.”

Dibandingkan dengan motor Superbike, apa perbedaan terbesar motor MotoGP bagi Toprak? “Semuanya berbeda. Ban, rem, motor, akselerasi, pengereman. Yang paling mengganggu saya adalah posisi berkendara, saya terlalu condong ke depan yang tidak sesuai dengan gaya balap saya. Dimana hal ini sangat terasa saat mengerem. Saya banyak berdiskusi dengan tim dan para insinyur Jepang. Mereka akan memproduksi beberapa komponen baru untuk mengubah posisi berkendara saya, terutama dengan setang yang lebih tinggi. Seharusnya saya bisa menguji semuanya di Malaysia,” ungkap El Turco.
“Ini juga pertama kalinya saya mengendarai motor V4. Semua motor Superbike yang pernah saya kendarai adalah 4-silinder inline. Kita tidak bisa membandingkan pengendalian motor Superbike dengan motor MotoGP. Saya belum pernah mengendarai motor MotoGP dengan mesin 4-silinder inline. Itulah mengapa, V4 ini terasa sempurna untuk saya. Bisa dibilang, dibandingkan dengan pengalaman saya di Superbike, motor ini benar-benar cepat,” imbuh Toprak sambil tertawa.

Pada 2022, terungkap bahwa Toprak sebenarnya sudah mendapat tawaran dari Yamaha untuk bergabung di MotoGP. Sekarang dia berusia 29 tahun, mengapa dia harus menunggu begitu lama untuk naik ke kelas utama? “Opsi yang saya miliki saat itu tidak seperti kontrak yang saya tandatangani tahun ini. Saya senang dengan perjalanan karier saya, senang pindah ke BMW dan juga sukses di sana. Saya menjalaninya selangkah demi selangkah, tanpa terburu-buru. Itu cocok untuk saya,” ungkapnya.
Namun saat itu Toprak dan manajernya Kenan Sofuoglu bersikeras hanya akan pindah ke MotoGP dengan tim pabrikan. “Ya, tetapi kondisi yang ditawarkan Yamaha kepada saya saat ini, adalah kondisi seperti pembalap pabrikan. Saat ini, tim Pramac memiliki dukungan dan peralatan yang sama dengan tim pabrikan. Kondisinya benar-benar berbeda dari yang saya alami 3 tahun lalu,” pungkasnya.






