RiderTua.com – Massimo Bartolini mengungkapkan bahwa pengalaman Fabio Quartararo dengan Yamaha M1 membuatnya mampu untuk mengembangkan kemampuan khusus untuk mengatasi kelemahan terbesar dari motor tersebut yakni kecepatan di lintasan lurus…
“Dia tumbuh bersama Yamaha, jadi dia tahu betul karakter positif dan negatif dari motor ini. Dia sangat pandai menafsirkan motor dan memahami batas kemampuan motor ini. Selain itu, Jack Miller juga beberapa kali membukukan fast lap yang sangat bagus. Jadi menurutku inilah peningkatan yang kami dapatkan. Tentu saja, jelas itu masih belum cukup karena kami seharusnya lebih konsisten berada di 2 atau 3 baris terdepan,” tegas Direktur Teknis Yamaha MotoGP itu.
Massimo Bartolini (Yamaha): Pengalaman, Membuat Fabio Quartararo Punya Kemampuan untuk Menutupi Kelemahan Terbesar M1
Musim ini Fabio Quartararo berhasil 5 kali meraih pole position, ini membuktikan peningkatan performa M1 dalam satu lap. Namun sebaliknya, Yamaha hanya meraih 1 podium yang diraih El Diablo di Jerez, ini membuktikan kurangnya performa pada race hari Minggu.
Max Bartolini menjelaskan, “Ketika ban kehilangan cengkeraman, seperti yang juga dialami semua pembalap lain, mungkin pembalap lain kehilangan 0,2 tapi kami kehilangan 10 detik. Inilah masalah yang kami hadapi saat ini. Jika kita memiliki rentang grip yang dapat disesuaikan, itu jauh lebih mudah saat ban masih baru sehingga kita dapat memaksimalkan potensi motor. Ketika ban aus, kita sama sekali tidak dapat memanfaatkan potensi motor karena sulit untuk mengendalikannya.”
Bartolini menambahkan bahwa Quartararo juga sudah mencoba menyesuaikan gaya balapnya untuk menghemat ban. “Fabio berusaha mengendalikan semuanya, mencoba membuka gas dengan hati-hati, meningkatkan kecepatan, dan membuat semuanya berjalan semulus mungkin,” pungkas insinyur asal Italia itu.
Pengalaman Fabio Jadi Kunci Yamaha M1
Intinya, pengalaman Fabio Quartararo benar-benar jadi senjata utama Yamaha M1 musim ini. broo… Walau motor masih punya kelemahan di lintasan lurus dan masalah pengelolaan ban, kemampuan Fabio menafsirkan karakter motor dan menyesuaikan gaya balapnya membuat semua lebih terkendali… Sekalipun podium masih jarang, peningkatan performa di satu lap dan kemampuannya menjaga motor tetap stabil saat ban aus jadi bukti bahwa pengalaman dan adaptasi pembalap sama pentingnya dengan kemampuan teknis motor…. Jadi, buat Yamaha, musim ini bukan cuma soal hasil, tapi juga tentang belajar, memahami batas motor, dan menyiapkan fondasi yang lebih kuat untuk balapan berikutnya… Namun yang menjadi pertanyaan adalah: tahun depan apakah karakter ini terbawa ke motor dengan mesin V4-nya..?
