RiderTua.com – Meski dengan penjualan mobil tahun ini yang tidak menentu, hasil penjualan bulan lalu sudah menunjukkan hasil yang positif. Hanya saja kenaikan penjualannya tidak seberapa, terlebih untuk penjualan secara wholesales.
Hasil Penjualan Bulan Lalu Naik 0,32 Persen Saja?
Dengan kondisi pasar roda empat yang masih belum memulih, memang cukup sulit bagi produsen mobil di Indonesia untuk meningkatkan penjualannya. Terlebih hasil penjualan mobil bulan November 2025 secara wholesales hanya naik 0,32 persen dari tahun lalu di periode yang sama. Sementara untuk retail justru naik hingga 6,1 persen, dan kalau melihat dari hasilnya, ada perbedaan yang cukup jauh.

Sebagai perbandingan, bulan lalu penjualan wholesales-nya mencapai 74.252 unit, sementara di bulan November 2024 tercatat 74.014 unit. Lalu untuk retail naik dari 74.720 unit pada tahun lalu menjadi 79.310 unit, dan perbedaannya cukup jauh satu sama lain. Meski penjualan wholesales-nya naik tipis, penjualan mobil bulan lalu menjadi yang tertinggi di tahun ini, dan jika ditotal sudah ada 710.084 unit mobil terjual secara wholesales.
Sebenarnya hasil ini menurun 9,6 persen dari periode Januari-November 2024, dan jelas ini diakibatkan dari sejumlah faktor yang muncul sepanjang tahun ini. Meskipun begitu, target tahun ini sudah direvisi dari 900 ribu unit menjadi 780 ribu unit, berarti hanya tinggal sedikit sampai targetnya tercapai. Walau ini masih tetap menunjukkan kalau penjualan di pasar roda empat masih belum memulih sepenuhnya.

Toyota Masih Mendominasi
Dari banyaknya merek mobil di Indonesia, Toyota tetap memimpin penjualan mobil hingga November 2025, dengan 224.018 unit terjual. Daihatsu menyusul dengan mencatatkan hasil sebanyak 118.774 unit, dan keduanya menjadi merek yang bisa menjual lebih dari 100 ribu unit. Sementara merek lainnya seperti Mitsubishi, Suzuki, hingga Honda hanya menjual 63.918 unit, 55.905 unit, dan 53.301 unit.

Tentu ini masih memberikan Toyota keunggulan di pasar roda empat dengan hasil penjualannya yang begitu memuaskan. Walau mereka juga menjadi satu dari sekian banyaknya merek otomotif yang mengalami dampak dari penurunan kondisi di pasar roda empat sepanjang tahun ini.






