Home MotoGP Nadia Padovani: Fausto Gresini Pernah Bilang, ‘Kalau Terjadi Apa-apa Sama Saya Jual...

    Nadia Padovani: Fausto Gresini Pernah Bilang, ‘Kalau Terjadi Apa-apa Sama Saya Jual Saja Semuanya’

    Nadia Padovani - Fausto Gresini
    Nadia Padovani - Fausto Gresini

    RiderTua.com – Fausto Gresini meninggal dunia pada Februari 2021 dan sejak saat itu istrinya Nadia Padovani bersama anak-anak mereka (Luca dan Lorenzo Gresini) mengambil alih tim MotoGP. Nadia mengungkapkan bahwa beberapa bulan sebelum kematiannya, Gresini sempat meminta istrinya untuk tidak melanjutkan proyek MotoGP. “Tiba-tiba, Fausto bilang ke saya ‘kalau terjadi apa-apa sama saya, tolong jual semuanya. Karena dunia balap itu keras. Dengan apa yang kamu dapatkan, hidupmu akan mapan’,” ungkapnya.

    Nadia menambahkan, “Saya menjawab, ‘Apa maksudmu? Kamu tidak boleh membicarakan hal-hal itu’. Saya menganggap omongannya sebagai lelucon, tapi kemudian dia bersikeras dengan nada serius. Yah, tentu saja saya bahkan tidak terpikir untuk melanjutkannya karena saya tidak tahu harus mulai dari mana.”

    Nadia Padovani: Fausto Gresini Pernah Bilang, ‘Kalau Terjadi Apa-apa Sama Saya Jual Saja Semuanya’

    Nadia Lorenzo Luca Gresini
    Nadia-Lorenzo-Luca – Gresini

    Namun Nadia Padovani justru tidak menuruti ‘wasiat’ sang suami. Dia malah bertekad untuk melanjutkan tim MotoGP dan bahkan memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai perawat, sebuah profesi yang tetap dia jalani meskipun suaminya seorang pemilik tim balap yang sukses.

    Nadia menjelaskan, “Membiarkan diri saya dibiayai, tidak pernah menjadi bagian dari planning hidup saya. Saya selalu berpikir bahwa seorang perempuan tidak bisa bergantung pada laki-laki. Terlalu banyak perempuan yang terpaksa menanggung situasi yang tidak menyenangkan, bahkan mengerikan atau berbahaya karena mereka tidak punya alternatif, karena mereka punya anak tetapi tidak mampu berpisah dari suami yang kasar. Kita seharusnya selalu bisa membuat keputusan tentang hidup kita sendiri. Saya rasa cara keluarga kami dalam mengelola segala sesuatunya adalah cara yang benar.”

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.

    Nadia mengungkapkan bahwa keputusannya untuk melanjutkan proyek MotoGP dilakukannya sehari sebelum pemakaman Fausto Gresini. “Untuk musim 2021, tidak banyak alternatif karena semuanya sudah dijadwalkan. Ini soal memutuskan apakah akan menjual bisnis ini atau tidak, sebelum memulai proyek MotoGP kami pada 2022 karena waktu itu sudah ada calon pembeli. Itulah mengapa saya memutuskan untuk mencoba melanjutkannya,” ujar wanita asal Italia itu.

    Gresini - Nadia Padovani - Marc Marquez - Alex Marquez
    Gresini – Nadia Padovani – Marc Marquez – Alex Marquez

    Meskipun awalnya sangat sulit, namun Nadia tidak pernah berpikir untuk menyerah. Keyakinannya terbayar, tim Gresini meraih kemenangan pertama pada balapan pembuka musim 2022 di GP Qatar bersama Enea Bastianini. Hebatnya, Bestia juga berhasil menempati peringkat 3 dalam klasemen akhir. Sebuah pencapaian luar biasa yang berhasil diraih oleh seorang wanita pertama yang mengelola sebuah tim balap.

    “Ada sesuatu yang tidak nyata yang saya alami. Supranatural. Seolah-olah Fausto ada di sana, seolah-olah dialah yang mengendarai motor itu. Saya merasakan kehadirannya di sana. Sebuah emosi yang unik. Jantung saya berdebar kencang. Ada kebahagiaan, kepuasan, rasa pembenaran bagi mereka yang memandang saya sambil berpikir, ‘apa yang dia lakukan di sini? Dia tidak mengerti apa-apa tentang balap’. Dan kemudian kenangan itu, bukti bahwa kami juga punya masa depan untuk Fausto,” ungkapnya.

    Alex Marquez - Marc Marquez - Nadia Padovani
    Alex Marquez – Marc Marquez – Nadia Padovani

    Sejak saat itu, tim Gresini terus melesat. Pada 2025, mereka meraih posisi sebagai runner-up di kejuaraan dunia berkat Alex Marquez dan menyabet gelar sebagai Rookie of the Year berkat Fermin Aldeguer. “Saya rasa, cara kami yang berorientasi keluarga dalam mengelola segala sesuatunya adalah sebuah keberhasilan. Dan menurutku ada seorang perempuan yang mengelola segalanya, itu penting,” tegas Nadia.

    “Kami berhasil menciptakan suasana yang menyenangkan dan tenang. Seorang perempuan lebih berempati kepada orang lain, lebih keibuan kepada para pembalap yang bagaimanapun juga mereka seusia dengan anak-anak saya. Hanya dengan melihat, saya tahu jika ada yang salah. Saya perhatian kepada orang lain, saya selalu ada untuk mereka. Ya, saya seperti ‘ibu MotoGP’,” pungkasnya sambil tersenyum.

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini