RiderTua.com – Mantan Direktur Olahraga tim LCR Honda, Oscar Haro turut mengomentari Marc marquez dan penampilan buruk Pecco Bagnaia musim ini. “Ada satu hal yang dulu biasa dilakukan para pembalap hebat. Ketika musim berakhir, mereka akan mengajak para mekanik dan mereka yang telah bekerja bersama kita sepanjang tahun untuk berlibur ke Karibia. Satu pekan full untuk benar-benar melepas penat. Itu semacam hadiah dari pembalap untuk semua timnya, atas semua yang telah mereka lalui. Dan saya membayangkan bahwa orang-orang yang berada di garasi Ducati dan Pecco sudah sangat menderita musim ini,” ujarnya.
Haro menambahkan, “Di Valencia, saya melihat Pecco tiba di garasi dengan wajah sangat marah, kepala tertunduk, dan kita bisa melihat suasana di garasi. Yah, saya rasa hal terbaik untuk Pecco adalah melakukan hal ini. Itulah yang perlu dilakukan. Karena kalau kita membiarkan kekesalan itu tersisa hingga akhir musim, kita tidak bisa menutup satu siklus dengan energi seperti itu.”
Oscar Haro: Marc Marquez Sangat Unggul dalam Menutupi Kekurangan Motor Tapi Tidak untuk Pengembangan Motor
Oscar Haro melanjutkan, “Kita tidak boleh memasuki musim dingin dengan suasana seburuk yang saya lihat di garasinya. Dengan suasana yang buruk dan tidak saling bicara, mekanik kita datang menjemput dengan skuternya setelah kita terjatuh tapi bahkan kita tidak menatap wajahnya dan lebih memilih berjalan kaki. Kita tidak bisa mengakhiri tahun dengan cara seperti itu.”
Pada 2026, Ducati memutuskan memberi Alex Marquez Desmosedici GP26 spek pabrikan terbaru sama seperti dua pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo (Marc Marquez dan Pecco Bagnaia) dan juga satu pembalap dari tim VR46 (Fabio Di Giannantonio).
Haro mengatakan, “Ducati paham bahwa cara mengembangkan motor bukan mengikuti cara Marc, seperti yang dulu terjadi pada kami di Honda bersama Marc. Dia adalah pembalap yang levelnya jauh lebih unggul dari pembalap lainnya, terutama dia mampu menutupi kekurangan-kekurangan kecil pada motor dengan talentanya. Ini bagus untuknya, tetapi untuk pengembangan motor secara keseluruhan hasilnya tidak terlalu positif, karena pembalap lain tidak bisa mencapai level itu.”
“Alex Marquez sangat presisi, sangat rapi dalam menempatkan motor pada racing line yang tepat. Saya pernah bekerja dengannya dan dia orang yang sangat presisi. Dan saya rasa Ducati jika mereka cerdas, juga akan mengikuti jalan itu. Maksudnya, satu jalur pengembangan untuk Marc dan satu jalur pengembangan untuk pembalap lain selain Marc, yang memiliki cara berbeda dalam mengembangkan motor,” pungkasnya.
Seorang pembalap jenius hanya perlu bisa memenangkan kejuaraan tidak perlu pintar kembangkan motor, itu tanggungjawab engineer dan pembalap tester, lagipula ini dunia kompetisi untuk apa bisa kembangkan motor tapi nanti yang menang pembalap lain yang pakai motor sama dan pembalap jenius itu ada pada Marc Marquez dan Casey Stoner
betul bung, MotoGP kompetisi pembalap motor bukan kompetisi pengembang motor