RiderTua.com – Marco Bezzecchi menjalani debutnya dengan Aprilia musim ini dengan sangat mengesankan. Dari hari ke hari, dia semakin nyaman dengan RS-GP. Setelah menang di GP Inggris, rider berusia 27 tahun itu selalu langganan naik podium. Di klasemen akhir, Bezz menempati peringkat 3 dengan mengumpulkan 353 poin sekaligus membawa pabrikan asal Noale itu menduduki peringkat 2 dalam klasemen konstruktor.
BTW, musim 2025 menggelar 22 seri atau 44 balapan, kalender terpanjang dalam sejarah MotoGP. Apakah menurut Bezzecchi itu terlalu banyak atau dia menjalaninya hanya karena pekerjaan? “Ya, itu pekerjaan kami. Tapi 44 balapan itu cukup banyak. Karena itu berarti 44 start dan 44 tikungan pertama dalam balapan. Jelas itu tidak mudah. Kami balapan di trek-trek terindah di dunia. Jika saya ditanya, trek mana yang akan saya lewatkan? Maka saya tidak akan tahu jawabannya, karena saya suka semuanya!” jawab rider asal Rimini Italia itu.
Marco Bezzecchi: Bagi Saya Pribadi, Marc Marquez Bukan Satu-satunya Rival

Marco Bezzecchi menambahkan, “Pada akhirnya, ini adalah campuran dari berbagai perasaan. Tentu saja ada berbagai macam karakter, ada trek yang secara fisik menuntut dan juga menantang secara mental. Tapi semua trek itu indah. Ketika berada di rumah, kita tidak sabar untuk kembali berkemas dan pergi ke balapan.”
Menurut Bezzecchi, apa kunci dominasi Marc Marquez musim ini dimana dia dinobatkan menjadi juara dunia di 5 seri sebelum musim berakhir? “Kalau tidak salah, dia sudah 10 kali menang di kedua balapan dalam satu akhir pekan, bahkan mungkin 11 kali. Di trek mana pun, setidaknya dia selalu finis di 3 besar kalau bukan finis di posisi pertama,” ujar murid Valentino Rossi itu.

MarcoBezz#72 melanjutkan, “Di akhir pekan dengan insiden kecil seperti di Assen di mana dia dua kali crash pada hari Jumat, dia mengambil risiko di kualifikasi untuk melakukan apa yang perlu dia lakukan. Dan itu memungkinkannya menyelesaikan balapan akhir pekan dengan kemenangan ganda. Jadi, dia selalu bertarung di barisan terdepan.”
Sebagai seorang pembalap, pernahkah Bezzecchi bertanya pada diri sendiri, apakah Marquez pembalap yang lebih baik dari saya? Apakah motornya lebih baik dari motor saya? “Kita harus selalu tenang ketika mempertimbangkan hal-hal ini. Tentu saja, dia berada di tim terbaik, tapi saya tidak bilang itu satu-satunya alasan dia menang. Selalu ada beragam alasan,” jawab putra Vito Bezzecchi itu.
Bezz menambahkan, “Dia pembalap yang sangat kuat, performanya sedang prima, dan mentalnya sangat termotivasi untuk menang lagi. Tahun lalu dia menjalani musim yang luar biasa setelah berganti motor. Ketika kita merasa nyaman, bekerja keras, dan semuanya berjalan baik, kita berada di jalur yang tepat.”
Level yang ditunjukkan Marc Marquez musim ini seharusnya menjadi motivasi semua rider untuk bekerja lebih keras dari sebelumnya di musim dingin ini. “Kita lihat saja nanti. Bekerja keras di musim dingin ini tentu membantu, tidak diragukan lagi. Kita harus membuat kemajuan secara fisik dan mental, dan tim serta Aprilia juga harus bekerja dengan baik. Musim dingin adalah periode di mana kita perlu sedikit istirahat. Tetapi begitu musim dimulai, kita harus siap. Mungkin, bahkan kita harus lebih siap sebelumnya. Kemudian kita harus hadir di balapan dan yang terpenting sesedikit mungkin membuat kesalahan,” tegas Bezzecchi.
Kenalkah Bezzecchi dengan Sito Pons? “Ya, tentu saja. Sito pernah cerita ke saya, bahwa untuk memotivasi diri selama liburan musim dingin, dia memajang foto rival terbesarnya saat itu Toni Mang di kamarnya. Jadi, ketika dia membuka mata di pagi hari yang pertama dilihatnya adalah Mang, dan dia tidak akan melupakannya semenit pun. Yah, itu salah satu caranya. Saya tidak tahu, apakah saya juga akan melakukannya. Marc adalah juara bertahan, artinya dia rival terbesar semua pembalap, bukan hanya saya,” jawab Bezz sambil tersenyum.

“Tapi bagi saya pribadi, Marc bukan satu-satunya rival saya. Saya memang pernah bertarung melawan Marc di beberapa balapan, tapi ada juga balapan di mana saya harus berebut posisi di belakang. Situasi saya agak berbeda. Saya harus memasang seluruh foto dari semua pembalap di grid. Dan jujur, saya rasa saya tidak akan melakukannya. Saya bisa memotivasi diri sendiri tanpa memasang foto rival-rival saya,” pungkas Bezzecchi sambil tertawa.






