RiderTua.com – Luca Marini hanya mencetak 14 poin dalam debutnya bersama tim pabrikan Honda tahun lalu. Jelas, musim pertama yang sangat melelahkan dan mengecewakan mengingat dia bergabung di Honda untuk mengisi kekosongan setelah ditinggal Marc Marquez.
Namun di tahun keduanya, Marini bangkit dan membuat kemajuan besar. Rider berusia 27 tahun itu mengakhiri musim 2025 di peringkat 13 dengan mengumpulkan 142 poin. Seandainya dia tidak absen dalam 3 seri karena cedera saat latihan dengan motor Superbike untuk persiapan balapan Suzuka 8 Hours, pasti Maro bisa meraih 6 poin tambahan yang dibutuhkan untuk dinobatkan sebagai pebalap teratas Honda di klasemen mengungguli Johann Zarco.
Luca Marini: Dulu Honda Pernah Bersama Marc Marquez, Sekarang Mereka Percaya Pada Saya
Kemajuan Luca Marini di musim 2025 mencerminkan peningkatan RC213V, yang diklaim 57% lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu berkat Marini yang finis ke-7 di GP Valencia, Honda berhasil naik peringkat konsesi dari D ke C tahun depan. Meskipun kualitas umpan baliknya tetap sama, adik legenda MotoGP Valentino Rossi itu merasa bahwa peningkatan kepercayaan yang diberikan oleh para insinyur HRC kepadanya memainkan peran kunci dalam pengembangan motor.
Marini menjelaskan, “Saya rasa, sekarang mereka sudah percaya kepada saya. Jadi setiap kali saya bicara, tidak hanya mendengarkan tetapi mereka juga melakukan apa yang saya minta. Soalnya saya masih baru di sini. Sebelumnya mereka pernah bersama Marc Marquez dan sering menang, jadi situasinya berbeda saat saya datang, saya tidak punya cukup gelar untuk menjadi pembalap nomor 1 di pabrikan Honda!”
“Tetapi setelah beberapa kali tes dan beberapa balapan, mereka mulai mempercayai saya. Saya rasa saya memiliki beberapa kualitas, dan mereka mengerti bahwa mengikuti arahan dan masukan saya akan menjadi kuncinya,” imbuh rider asal Urbino Italia itu.
Marini menegaskan bahwa kepercayaan seperti itu tidak langsung terbentuk. “Butuh waktu. Saya rasa, di setiap tim memang seperti ini. Tetapi di Honda, lebih dari itu. Mereka terbiasa memenangkan setiap balapan. Sekarang kami mulai dari bawah, tetapi targetnya adalah bangkit dan bertarung untuk meraih kemenangan mulai musim depan,” ujar suami Martha Vicenzi itu.
Selain memberikan data akurat tentang suku cadang baru dan perilaku motor, tetapi menunjukkan kepemimpinan juga sangat penting bagi Marini. “Bukan hanya umpan balik teknis, tetapi juga sisi kemanusiaannya. Menurutku menciptakan atmosfer yang kondusif di dalam garasi sangat penting di era MotoGP saat ini, karena ada banyak balapan dan orang-orang menjadi sangat stres. Ini juga tidak mudah bagi para mekanik, sehingga penting untuk mengendalikan semuanya, memimpin tim dan semua kru dengan cara terbaik,” pungkas rekan setim Joan Mir itu.
