RiderTua.com – Bro & Sis sekalian, menjadi tim pemenang tidak bisa tenang.. Gigi Dall’Igna memperingatkan Ducati bahwa tahun 2026 masih penuh tanda tanya… Musim MotoGP baru saja berakhir dan inilah saatnya bagi tim untuk mengevaluasi… Gigi Dall’Igna membagikan refleksinya lewat akun LinkedIn-nya, menutup tahun yang luar biasa bagi Ducati. Pabrikan Borgo Panigale meraih Triple Crown dan masih bisa berbangga dengan bergabungnya Marc Marquez di jajarannya…
Gigi Dall’Igna: Ducati Perkasa di 2025, Tapi 2026 Tidak Semudah Itu
Big boss Ducati Corse itu mulai dengan mengingat pencapaian kejuaraan MotoGP yang berakhir dengan gemilang. “Musim yang luar biasa bagi kami, kami beruntung bisa menjadi bagian dari tim yang sedang mengukir lembaran baru dalam sejarah. Empat gelar pembalap berturut-turut, dengan tiga juara berbeda, gelar juara konstruktor enam kali berturut-turut dengan 768 poin, hampir dua kali lipat dari rival kami, sementara tiga posisi teratas klasemen tim memakai Ducati. Kami memenangkan 17 dari 22 balapan, meraih 12 pole position dan 19 sprint, serta mencatat rekor 88 podium berturut-turut dengan setidaknya satu motor Ducati di dalamnya…
Angka-angka ini menunjukkan betapa solidnya pekerjaan yang dilakukan oleh Dall’Igna dan timnya, yang mampu meracik Desmosedici GP yang sulit digoyahkan oleh para rival mereka. Kedatangan Marc Marquez memberikan pukulan tambahan bagi lawan. Pembalap asal Cervera ini telah mengumpulkan 545 poin, kantongi 8 pole position, 11 kemenangan balapan, 14 kemenangan sprint, dan 10 finis satu-dua…
“Ia menjadi pebalap Ducati pertama yang meraih 15 kemenangan beruntun di sprint dan balapan utama, yang pertama naik podium dalam 11 balapan beruntun. Yang pertama menyelesaikan musim dengan lebih dari sepuluh kemenangan di sprint dan balapan utama,” lanjut insinyur asal Veneto tersebut.
Besarnya figur Marc Marquez..
Pencapaian Marc Marquez yang luar biasa, sejatinya sudah dimulai pada tahun 2024 dengan kepindahannya ke tim satelit Gresini. “Namun yang sama pentingnya, atau mungkin lebih penting lagi, adalah kembalinya dia ke dunia balap, awalnya dengan tim satelit, kegigihannya, dan antusiasmenya, merupakan perwujudan ambisi yang bukan finansial, melainkan ambisi seorang juara yang ingin menemukan kembali perasaan yang hilang dalam masa-masa berat beberapa tahun terakhir”.
” Sorot matanya menunjukkan bahwa ini bukan hanya sekedar perjalanan olahraga, yang dijalani dengan kerendahan hati seorang pebalap yang selalu memiliki sesuatu untuk dipelajari.. Antusiasme seorang rookie dan pengalaman seorang veteran: ia adalah contoh bagi semua orang dan merupakan kehormatan besar bagi tim pabrikan bisa memilikinya…” tambah Gigi Dall’Igna.
Pecco dan Sisi Lain dari Cerita
Bagian lain dari garasi Ducati tim resmi tidak sama cemerlangnya…. Pecco Bagnaia menjalani musim MotoGP yang sangat berat. Hanya meraih dua kemenangan dan beberapa kali gagal finish. “Ia tidak mendapatkan semua yang sebenarnya bisa dia capai, bahkan dalam situasi yang kurang ideal. Tidak diragukan lagi, segalanya bisa saja berbeda. Jika ditambah dengan faktor nasib, segalanya menjadi jauh lebih sulit, baik untuk tim maupun pembalap.”
Apa yang terjadi pada Pecco akan menjadi pelajaran untuk tahun depan dan bagi evolusi Ducati GP26….. “Jika kita ingin mengambil hikmah penting, saya yakin kita harus menyerap situasi-situasi seperti ini seolah-olah menjadi antibodi dan mengubahnya menjadi tekad untuk maju dan kembali seperti semula… ”
Menurut Gigi Dall’Igna ini adalah pelajaran yang harus diingat, karena bagaimanapun juga, pada tahun 2026 akan ada banyak ketidakpastian besar yang harus dihadapi. Jadi lebih baik Ducati belajar dari apa yang sudah terjadi…
