RiderTua.com – Fabiano Sterlacchini menjabat sebagai Direktur Teknis Aprilia menggantikan Romano Albesiano yang pindah ke Honda mulai tahun ini. Berkat tangan dingin mantan insinyur Ducati dan KTM itu, RS-GP mengalami banyak peningkatan yang signifikan. RS-GP berkembang menjadi motor yang kompetitif di semua trek. Bahkan kini dalam hal aerodinamika, RS-GP menjadi tolok ukur di MotoGP..
Seberapa jauh Aprilia masih tertinggal dari Ducati? Sambil tertawa Sterlacchini menjawab, “Itu pertanyaan yang salah. Hanya ada satu cara untuk meningkatkan performa, kita harus membandingkannya dengan motor internal kita sebelumnya. Melihat level kami saat ini, sangat penting bagi kami untuk memulai musim 2026 dengan level yang sama seperti di akhir musim ini.”
Fabiano Sterlacchini (Aprilia): Untuk Meningkatkan Performa Kita Harus Membandingkannya dengan Motor Internal Kita Sebelumnya

Debut Marco Bezzecchi bersama Aprilia sangat fantastis. Rider asal Rimini Italia itu berhasil meraih 3 kemenangan grand prix dan 3 kemenangan sprint dengan total meraih 15 podium musim ini. MarcoBezz menyelesaikan MotoGP musim 2025 di peringkat 3 dalam klasemen pembalap dan Aprilia menempati peringkat 2 dalam klasemen konstruktor. Sementara itu Raul Fernandez juga tampil impresif di paruh kedua musim ini. Pembalap Trackhouse itu meraih kemenangan MotoGP pertamanya di Phillip Island dan total merayakan 4 podium.
Fabiano Sterlacchini menjelaskan, “Kami membawa beberapa solusi ke Valencia. Seperti yang bisa dilihat, yakni beberapa penyesuaian aerodinamis. Kami juga menguji sasis yang berbeda untuk Jorge Martin. Kami membuat beberapa perubahan yang lebih radikal daripada yang biasa dilihat di balapan akhir pekan biasa. Semua ini sebagai persiapan untuk musim depan.”

“Kami jelas telah menunjukkan bahwa kami telah meningkatkan level kami secara signifikan. Kami lebih dekat dengan pabrikan lain. Namun performa Honda dengan Joan Mir dan terkadang Luca Marini, atau KTM terutama dengan Pedro Acosta, juga menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Oleh karena itu, kami harus melihat kejuaraan secara keseluruhan bukan hanya Ducati. Namun seperti yang saya katakan, kami harus fokus pada level kami saat ini,” imbuhnya.
Selama tes MotoGP di Valencia pada hari Selasa, Aprilia mengeluarkan berbagai varian aerodinamis. Bezzecchi dan Martin terlihat menggunakan dua desain ekor yang mencolok dan sangat berbeda dari fairing RS-GP 2025.
Apa tujuan dari aerodinamika baru ini? “Salah satu fokus utama dalam pengembangan aerodinamika adalah meningkatkan luas permukaan. Dari segi performa, hal ini tidak meningkatkan catatan waktu secara signifikan, tetapi memudahkan pembalap untuk menyalip dan mengendalikan balapan. Di saat yang sama, hal ini meningkatkan hambatan, yang berdampak sebaliknya pada top speed. Namun, hal ini meningkatkan performa pengereman. Kami berusaha mencapai nilai aerodinamika terbaik di semua fase berkendara,” ungkap Sterlacchini.

Apakah target yang ditetapkan Sterlacchini di awal musim 2025 tercapai? “Jujur, bahkan kami berhasil melampauinya. Bagi saya, realistis saja bahwa dengan pembalap yang kami miliki, kami bisa bersaing untuk finis di 5 besar dan meraih juara dunia, serta mencoba finis ke-2 di klasemen pabrikan. Semuanya berjalan sangat baik, bahkan lebih baik dari yang kami perkirakan,” pungkas mantan tangan kanan Gigi Dall’igna di Ducati Corse itu.
Hanya ada satu ‘kemalangan’ Aprilia musim ini. Dengan merekrut Jorge Martin, mereka memiliki juara dunia di garasi. Namun sayangnya, pembalap yang digadang-gadang bakalan gacor di musim 2025 itu, justru 3 kali cedera parah sehingga hanya 7 kali tampil tapi hanya 4 kali melintasi garis finis.






