RiderTua.com – Pecco Bagnaia mengalami fluktuasi performa yang tak terduga musim ini. Terkadang buruk, terkadang baik atau biasa-biasa saja. Selama berbulan-bulan juara dunia MotoGP 2 kali itu bersama timnya, menghabiskan waktu untuk mencari tahu penyebabnya namun tak kunjung menemukannya.
Menjelang balapan final musim di Valencia akhir pekan ini, Pecco mengatakan, “Musim ini sangat sulit bagi kami untuk menjawab pertanyaan, apakah kami memiliki potensi untuk bersaing memperebutkan kemenangan atau tidak. Satu-satunya cara agar kami dapat menyelesaikan musim ini dengan baik adalah, dengan meraih podium dan mampu bersaing memperebutkan posisi teratas.”
Pecco Bagnaia : Nasihat yang Paling Membantu Saya Adalah Terus Mencoba dan Nikmati Balapannya

Francesco Bagnaia menambahkan, “Saya mengalami lebih banyak momen buruk daripada momen baik tahun ini. Setelah 4 musim terakhir di mana finis di posisi ke-3 saya anggap sebagai hasil yang buruk, saya gagal menerima kenyataan musim ini. Saya melakukan yang terbaik sepanjang musim bersama tim dan mencoba beradaptasi dengan motor GP25 yang sayangnya gagal.”
“Motor ini memiliki potensi besar, seperti yang telah ditunjukkan Marc Marquez. Saya tidak tahu, apakah saya bisa belajar sesuatu dari musim ini. Saya selalu berusaha beradaptasi dan kompetitif. Semoga, sikap ini akan membantu saya di masa mendatang. Saya berharap, saat menguji motor pada hari Selasa saya akan memiliki feel yang lebih baik dan mampu bersaing untuk posisi teratas lagi tahun depan,” imbuh pembalap Italia murid Valentino Rossi itu.

Sepanjang musim ini, Pecco selalu menyalahkan GP25 tunggangannya atas hasil buruk yang dicapainya. Dia menegaskan bahwa dia tidak memiliki feel yang sama terhadap motor seperti tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini saya sedikit terseok-seok, itu memang benar. Tapi di musim-musim sebelumnya, saya selalu sangat kompetitif dan Ducati tidak banyak membuat kesalahan. Marc memenangkan Gelar Dunia 5 seri sebelum musim berakhir,” ujar pemenang MotoGP 31 kali itu.
Putra Pietro Bagnaia itu melanjutkan, “Bagi saya, tes tambahan akan memberi kami kesempatan untuk membuat kemajuan lebih cepat. Tapi ada aturan untuk menyeimbangkan kejuaraan. Dan Yamaha, Honda, KTM, dan Aprilia memanfaatkan keunggulan mereka dengan baik untuk memperbaiki situasi mereka. Saya menganggap motor kami yang terbaik, jauh lebih kuat daripada yang lain.”

Terkait inkonsestensi performanya musim ini Pecco menegaskan, “Selama masa suram seperti ini, banyak orang memberi nasihat kepada saya. Nasihat yang paling membantu saya adalah terus mencoba dan nikmati balapannya. Terkadang lebih baik melupakan segalanya.”
” Saya juga harus mengubah perspektif saya. Sebelumnya, bagi saya hasil yang baik adalah kemenangan dan hasil yang buruk adalah posisi ke-3. Sekarang, hasil yang bagus adalah jika saya berhasil masuk 5 besar. Saya harus menerima bahwa tidak semuanya bergantung pada motor dan itulah mengapa saya tidak dapat tampil dengan potensi penuh saya,” pungkas rider yang kini menempati peringkat 4 dalam klasemen itu, defisit 35 poin dari sahabatnya Marco Bezzecchi (Aprilia).






