RiderTua.com – Biasanya mobil listrik selalu dibatasi kecepatan maksimalnya agar dapat memaksimalkan penggunaan baterainya. Tapi tidak hanya kecepatan yang dibatasi, karena disebut akselerasinya juga ikut dibatasi di Negeri Tirai Bambu dengan alasan keselamatan bagi penggunanya.
Akselerasi 0-100 km/jam Dapat Dilibas Dalam Waktu Singkat
Semua mobil listrik yang dijual memiliki perbedaannya tersendiri dari mobil konvensional, yaitu kecepatannya yang dibatasi. Memang ini dilakukan agar baterainya bisa terjaga, walau dalam beberapa model ada versi performa tinggi yang mengorbankan efisiensi daya baterainya. Tapi ada juga model yang memiliki akselerasi 0-100 km/jam kurang dari 5 detik, dan model BEV ‘super’ ini cukup banyak dikembangkan.

Walau kelihatannya cukup menarik, mobil listrik dengan akselerasi cepat ini dianggap kurang bagus untuk memberikan keselamatan dan keamanan bagi pengguna mobil. Sehingga Kementerian Keamanan Publik di Negeri Tirai Bambu berencana untuk membatasi akselerasi pada model BEV, dimana akselerasinya dibatasi hingga 5 detik saja. Kalau kurang dari itu mungkin mobil tidak bisa dijual disana, atau bahkan harus dikurangi kemampuan akselerasinya supaya bisa lolos.
Tapi tidak hanya model BEV saja yang dibatasi, tetapi juga plug-in hybrid (PHEV). Selain dibatasi akselerasinya, kendaraan harus dilengkapi dengan teknologi pencegah salah injak pedal untuk memaksimalkan keselamatan penggunanya, termasuk ADAS. Mungkin kedengarannya cukup rumit, tapi ini semua dilakukan agar pengguna bisa mengendarai mobil lebih aman lagi, dan keselamatan memang sangat diprioritaskan.

Sesuaikan Model Dengan Regulasi
Meski belum disahkan, sepertinya ini akan berpengaruh besar pada mobil ramah lingkungan yang dijual di Negeri Tirai Bambu. Tapi kebanyakan mobil sudah dilengkapi dengan ADAS agar dapat memberikan keselamatan maksimal bagi pengguna mobil, itupun bisa didapat dengan harga lebih terjangkau dari kompetitornya. Memang regulasi ini hanya berlaku disana, dan produsen kemungkinan tetap akan menjual mobil berakselerasi cepat ini di pasar global.

Sejauh ini mobil listrik performa tinggi belum dijual di Indonesia, terlebih dari merek asal Negeri Tirai Bambu.






