RiderTua.com – Di penghujung musim 2025, Direktur Balap Massimo Rivola mengungkapkan bahwa kesuksesan yang berhasil dicapai Aprilia musim ini tidak hanya berkat tim MotoGP dan para pembalap, tapi juga karena struktur organisasi perusahaan yang kuat.
“Kami memiliki anak-anak muda yang baru lulus kuliah dan orang-orang yang telah lama bekerja di Aprilia dengan motivasi tinggi. Kami memiliki orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, ini perpaduan yang sangat bagus,” kata Rivola di Portimao.
Massimo Rivola : Target Kami Bisa Menyamai Level Marc Marquez di Masa Mendatang, Dialah Tolok Ukurnya
Aprilia berhasil meraih kemenangan pertamanya musim ini di MotoGP Inggris di Silverstone pada pertengahan Juli lalu berkat Marco Bezzecchi yang menjalani debutnya dengan pabrikan asal Noale Italia itu. Kemudian rider asal Rimini Italia itu kembali menunjukkan performa terbaiknya di MotoGP Belanda, dengan meraih podium ganda setelah finis ke-3 dalam sprint dan ke-2 dalam race utama di Assen. Setelah itu, Bezzecchi konsisten naik podium.
Sementara itu tim Trackhouse menyumbang 1 kemenangan untuk Aprilia melalui Raul Fernandez yang memenangkan GP Australia, sehari sebelumnya Bezzecchi meraih kemenangan dalam sprint disana. Dan pada seri ke-21 atau seri kedua terakhir, Bezzecchi kembali membuktikan keperkasaan RS-GP dengan meraih kemenangan setelah tak terkejar sejak start hingga garis finis.
Rentetan keberhasilan Aprilia ini membuktikan bahwa saat ini RS-GP merupakan salah satu paket paling kompetitif di MotoGP. Banyak yang juga meyakini bahwa Aprilia selangkah lebih maju terutama dalam hal aerodinamika.
Menjelang seri terakhir di Valencia, hampir bisa dipastikan bahwa Bezzecchi akan menempati peringkat 3 dalam klasemen pembalap. Saat ini dia unggul 35 poin atas Pecco Bagnaia yang musim ini sedang terpuruk. Dalam klasemen konstruktor, Aprilia bertahan di peringkat 2 unggul 37 poin dari KTM.
Massimo Rivola mengatakan, “Kami memiliki semua yang kami butuhkan untuk memperjuangkan gelar dunia. Saya mengharapkannya tahun ini meskipun kami memiliki direktur teknik dan pembalap baru. Tapi tahun depan. Saya harap Jorge Martin dalam kondisi fisik yang baik dan dia memberi dirinya waktu untuk beradaptasi dan belajar. Saya rasa kami bisa menjadi ‘pengganggu’ bagi semua orang.”
“Jorge Martin menargetkan comeback dari cedera di Valencia. Dia juga ingin berpartisipasi dalam tes penting MotoGP pada hari Selasa (18 November). Namun, dia harus menjalani pemeriksaan medis hari Kamis terlebih dahulu,” imbuh bos asal Italia itu.
Tahun depan, Ducati dan juara bertahan Marc Marquez akan kembali menjadi rival utama yang harus dikalahkan. Bagaimana penilaian media Italia terkait persaingan antara Ducati dan Aprilia? “Entahlah. Kami fokus pada performa kami sendiri, bukan performa orang lain. Tapi kami turut sedih atas apa yang terjadi pada Marc Marquez di Indonesia. Target kami adalah bisa menyamai levelnya di masa mendatang, dialah tolok ukurnya. Kami harus terus bekerja keras, dan pabrikan lain juga tidak boleh beristirahat. Jika kami merasa performa kami saat ini cukup baik untuk memperebutkan gelar dunia tahun depan, maka kami bisa melupakannya,” jawab Rivola.
Ketika Rivola ditanya, apakah kesuksesan tahun ini mengubah ambisi Aprilia di pasar pembalap? Dia menegaskan, “Pembalap bukanlah fokus saya saat ini. Kami perlu fokus pada apa yang akan terjadi selanjutnya, targetnya adalah memperjuangkan gelar dunia. Kita harus punya ambisius yang tinggi untuk tahun depan. Kita adalah perusahaan yang lebih baik dan jika orang-orang juga berpikir demikian, mereka akan tahu kita bisa membangun motor yang bagus untuk 2027.”
