Home MotoGP Honda Berisiko Kehilangan Konsesi Pada 2026 Setelah Menunjukkan Performa Kuat Musim Ini

    Honda Berisiko Kehilangan Konsesi Pada 2026 Setelah Menunjukkan Performa Kuat Musim Ini

    Joan Mir - Luca Marini -Persiapan Honda RC213V 2026
    Joan Mir - Luca Marini

    RiderTua.com – Setelah tanpa kemenangan dan podium sejak 2023, Honda merayakan kemenangan bersama Johann Zarco di MotoGP Prancis musim ini. Lagi-lagi, berkat Zarco pabrikan motor terbesar di dunia itu kembali naik podium di GP Silverstone. Di saat performa rider asal Prancis itu merosot, Joan Mir berhasil meraih dua podium di GP Jepang dan Malaysia.

    “Ketika kita melihat kerja keras membuahkan hasil dan motornya semakin membaik, para pembalap tahu mereka bisa lebih nge-push. Targetnya jelas yaitu memenangkan balapan, dimana di awal musim hal itu tampak seperti mimpi. Tapi sekarang kami bisa mewujudkan mimpi tersebut dengan mudah,” ujar tes rider HRC Aleix Espargaro di Malaysia.

    Honda Berisiko Kehilangan Konsesi Pada 2026 Setelah Menunjukkan Performa Kuat Musim Ini

    Luca Marini - Joan Mir
    Luca Marini – Joan Mir

    Tim Jepang itu berhasil memanfaatkan sistem konsesi dengan baik. Sistem tersebut diterapkan untuk membantu pabrikan yang paling lemah di MotoGP yakni Honda dan Yamaha, kembali menjadi motor kompetitif di grid. Meskipun kedua pabrikan tersebut berhasil melakukan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu, Honda adalah pabrikan yang paling berpeluang berada di posisi atas di klasemen pada 2026.

    Departemen teknik HRC yang sekarang dipimpin oleh Romano Albesiano (mantan direktur teknis Aprilia) terus memperbarui RC213V dengan berbagai fitur terbaru yang memberikan banyak kemajuan. Dan salah satu area yang benar-benar ditingkatkan Honda adalah mesin, yang kini menghasilkan tenaga yang lebih baik sekaligus memberikan traksi yang juga lebih baik.

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.
    Luca Marini - Joan Mir - Johann Zarco - Honda
    Luca Marini – Joan Mir – Johann Zarco – Honda

    Di Sepang, Zarco dan Mir membukukan top speed 338,5 km/jam (210,3 mph). Kecepatan tersebut hanya bisa dikalahkan oleh Pedro Acosta (KTM) dengan 341,7 km/jam (212,3 mph). Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu di trek yang sama, di mana saat itu rider Honda terbaik mencatatkan top speed 334,3 km/jam (207,7 mph).

    Top speed berperan penting bagi pebalap MotoGP. Karena dengan memiliki tenaga yang lebih besar, artinya pembalap bisa menorehkan waktu lebih cepat tanpa harus mengambil risiko yang terlalu besar. Selain itu memiliki tenaga yang mudah dikendalikan membantu pembalap agar tidak perlu selalu berada dalam limit maksimal saat pengereman, karena mereka tidak harus memaksakan diri untuk menebus kehilangan waktu sepersekian detik di tikungan.

    Meskipun Mir sering crash (meski tidak semuanya karena kesalahannya), sejauh ini rekan setimnya Luca Marini hanya mengalami satu kali crash dalam 20 seri yakni dalam sprint di Sepang.

    Honda Naik ke Peringkat C Tahun Depan?

    Joan Mir - Luca Marini - Johann Zarco - Takaaki Nakagami
    Joan Mir – Luca Marini – Johann Zarco – Takaaki Nakagami

    Saat ini Honda dan Yamaha merupakan dua pabrikan yang berada di peringkat D dalam sistem konsesi. Meskipun konsesi menawarkan sejumlah manfaat, yang terpenting adalah mereka bebas mengembangkan mesin. Di sisi lain pabrikan yang berada di peringkat C atau lebih tinggi, diberlakukan pembekuan pengembangan mesin.

    Perubahan peringkat ke level yang lebih tinggi berarti pembekuan pengembangan akan langsung diberlakukan pada 2026. Aturan ini dibuat untuk mengendalikan biaya menjelang peralihan mesin ke 850cc pada 2027. Saat ini Honda diambang naik peringkat konsesi. Berdasarkan aturan saat ini, peringkat didasarkan pada persentase total poin yang diperoleh pabrikan dalam dua periode.

    Dalam hal ini, periode tersebut mencakup balapan pertama hingga balapan terakhir musim 2025. Pabrikan yang mencetak kurang dari 35% dari total poin yang tersedia untuk musim ini (dalam hal ini adalah 814 poin) akan masuk di peringkat konsesi D. Setelah 20 seri, Honda sudah mencapai 35,946% (266 poin) dari total poin yang dicetak dalam 20 seri sejauh ini. Jika mereka gagal mencetak poin di 2 seri terakhir di Portugal dan Valencia, Honda akan mengakhiri musim di bawah ambang batas 35%, yaitu 32,678%.

    Luca Marini - Joan Mir
    Luca Marini – Joan Mir

    Untuk mencapai angka 35 persen, Honda harus mengakhiri musim dengan 285 poin (35,012 persen) atau lebih untuk dipromosikan ke peringkat C bersama KTM dan Aprilia. Dengan 74 poin tersisa yang masih bisa diperebutkan musim ini, Honda hanya membutuhkan 19 poin agar bisa naik peringkat konsesi. Saat ini, rata-rata perolehan poin per serinya adalah 13,3 persen.

    Jika naik ke peringkat C, selain kehilangan kebebasan dalam pengembangan mesin untuk 2026, Honda juga akan kehilangan kebebasan untuk melakukan pengujian dengan pembalap reguler, kehilangan 2 mesin dari alokasinya menjadi setidaknya 7 mesin bukan lagi 9, dan kehilangan salah satu dari dua pembaruan aerodinamikanya untuk musim ini.

    Selain itu alokasi ban yang diterima Honda untuk pengujian akan berkurang 40 ban dan hanya dapat melakukan tes di 3 sirkuit yang ada pada kalender. Saat ini, Honda masih bebas untuk menguji motor di sirkuit mana pun. Namun Honda akan tetap mendapat jatah 6 wildcard selama 1 musim. Saat ini Honda memperkuat tim pengujinya dengan menambahkan Aleix Espargaro dan Takaaki Nakagami disamping tes rider lama Stefan Bradl.

    Joan Mir
    Joan Mir

    Pembekuan pengembangan mesin kepada Honda untuk 2026 juga dinilai tepat waktu. Meskipun pabrikan jelas lebih suka kebebasan mengembangkan mesin sepanjang tahun, Honda berhasil mencapai posisi yang baik dengan motornya saat ini dan sekarang dapat memfokuskan semua sumber dayanya untuk 2027 di era MotoGP yang baru.

    Sebaliknya, Yamaha saat ini sedang mengerjakan proyek mesin V4 (1000cc) untuk tahun depan sekaligus menentukan arah untuk proyek mesin 850cc. Pabrikan berlogo garpu tala itu secara matematis juga berpeluang naik peringkat konsesi. Namun mereka harus mencetak 64 poin dari 2 seri terakhir dan saat ini memiliki rata-rata perolehan poin per seri sebesar 11,05 persen.

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    1 KOMENTAR

    1. Rekor top speed Sepang masih 342.8 km/h yang dicatatkan oleh Pedro Acosta (KTM) pada tes pramusim 2025. Catatan ini menghapus rekor sebelumnya 341.8 km/h yang juga dicatatkan oleh Pedro Acosta setahun sebelumnya pada shakedown 2024

      Pada race weekend kemarin capaian itu gagal ditingkatkan lagi karena cuacanya kurang mendukung, sempat terjadi hujan pada hari jumat dan sabtu serta angin yang bertiup tidak searah dengan straight

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini