Home MotoGP Fabio Quartararo : Ini Kesempatan Terakhir untuk Yamaha

    Fabio Quartararo : Ini Kesempatan Terakhir untuk Yamaha

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    RiderTua.com – Fabio Quartararo berlibur di Gold Coast Australia selama 1 minggu. Jauh dari hingar bingar balap, penuh ketenangan di tengah kegalauan hatinya. Bagaimana tidak, Yamaha M1 yang ditungganginya tak kunjung kompetitif. Dia tidak mau lagi menunggu, kesabarannya hampir habis.

    Di sela-sela liburannya, Quartararo bercerita tentang awal karirnya di MotoGP. “Kedatangan saya agak mendadak. Saat itu Petronas sedang mencari pembalap, dan setelah dua balapan terbaik saya di Moto2, saya mendapatkan kesempatan itu. Jika panggilan itu tidak datang, siapa yang tahu apa yang akan terjadi. Tetapi ketika kesempatan muncul, kita harus berani mengambilnya,” ujar juara dunia MotoGP 2021 itu.

    Fabio Quartararo : Ini Kesempatan Terakhir untuk Yamaha

    Sejak saat itu Fabio Quartararo berkompetisi di MotoGP bersama Yamaha dan menjadi juara dunia pada 2021. Rider asal Prancis itu pun menjadi tumpuan sekaligus harapan besar bagi pabrikan berlogo garpu tala itu. Namun Yamaha seperti kehilangan pijakan dalam beberapa tahun terakhir. “Saat itu saya memercayai apa yang saya lihat, kemajuan yang mereka janjikan. Tapi ternyata, tidak berjalan seperti yang saya harapkan. Kami belum membaik, dan itu membuat frustrasi,” tegasnya.

    Yamaha M1 V4 - Fabio Quartararo
    Yamaha M1 V4 – Fabio Quartararo

    Sepanjang karirnya sebagai pebalap, Quartararo belajar untuk menjaga lingkungannya dengan baik. “Saya jarang bersekolah, dan pada usia 14 tahun saya pindah ke Alicante. Itu ‘memaksa’ saya dewasa lebih cepat. Saya tidak punya teman sekolah, tetapi saya punya orang-orang yang mendampingi saya sejak lama. Saya belajar untuk mempersempit lingkaran kepercayaan saya, karena ketika kita mulai menang, tiba-tiba banyak teman baru yang muncul,” ungkap El Diablo.

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.

    Quartararo melanjutkan, “Saya sangat berorientasi pada keluarga, meskipun saya jarang bertemu mereka. Membentuk keluarga sendiri, memang ada dalam rencana saya tetapi saya tidak ingin memaksakannya. Ketika saatnya tiba, hal itu pasti akan terjadi.”

    Kesempatan Terakhir untuk Yamaha

    BTW, Fabio Quartararo mengaku bahwa perpanjangan kontrak terakhirnya dengan Yamaha yang ditandatangani hingga akhir 2026, lebih merupakan pertaruhan pribadi daripada keputusan teknis. “Pada 2022, saya hampir pergi dari Yamaha. Namun saya baru saja memenangkan Juara Dunia, saya memimpin klasemen, dan saya percaya pada apa yang saya lihat untuk tahun-tahun mendatang. Kepercayaan itu adalah kesempatan terakhir saya bersama mereka,” tegasnya.

    Fabio Quartararo, Sad
    Fabio Quartararo

    Rider berusia 26 tahun itu menambahkan, “Apa yang belum dicapai Yamaha selama bertahun-tahun, saya harap mereka dapat mencapainya dalam beberapa bulan. Saya tidak punya banyak waktu untuk mewujudkan impian saya. Mereka tahu itu, dan saya juga.”

    Nada bicara Quartararo tidak mengancam tetapi realistis dan pasar MotoGP bergerak semakin cepat. “Saat ini saya belum bernegosiasi dengan siapa pun, tetapi saya sedang memikirkannya. Saya tidak ingin ‘tertidur’ sementara yang lain bergerak,” ujarnya.

    Meskipun 2021 masih menjadi tahun terbaiknya, Quartararo yakin levelnya saat ini lebih tinggi dari sebelumnya. “Saya tahu, saya jauh lebih baik daripada saat saya memenangkan gelar. 3 tahun ini telah membuat saya lebih kuat dan saya belajar untuk bertarung tanpa motor yang kompetitif. Saya seorang pemenang. Ada banyak yang belum saya lakukan jika saya pensiun sekarang,” jelasnya.

    Fabio Quartararo - Ducati
    Fabio Quartararo – Ducati

    Di pit Yamaha, Quartararo sering merasa terbebani untuk memimpin proyek yang tidak juga berkembang. “Saya tidak merasa sendirian, tetapi saya mampu memaksimalkan motor dalam satu lap ketimbang pembalap Yamaha yang lain. Dalam balapan, saya selalu memberikan segalanya. Saya tahu di mana kelemahan saya, bisa jadi mesin, cengkeraman, atau hal-hal lain di luar kendali saya,” ungkapnya.

    Di saat pembalap lain merayakan podium, Quartararo tampak sedang memainkan permainan ketahanan, di mana hanya yang terkuat yang mampu bertahan. “Saya sadar akan apa yang saya miliki, tetapi juga value atas diri saya. Saya tidak tahu, di mana saya akan berada dalam beberapa tahun, tetapi saya tahu saya ingin menang lagi. Dan kali ini, waktu tidak berpihak pada saya,” pungkasnya.

    Saat ini Quartararo berada di peringkat 9 dengan 182 poin, sementara rekan setimnya Alex Rins berada di peringkat 19 dengan 69 poin.

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini