RiderTua.com – Alex Marquez mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa perbedaan antara GP24 dan GP25 semakin jelas tahun ini.. dan jika melihat datanya, perbedaannya minimal…!! Namun yang menarik adalah, kenapa dengan perbedaan yang tidak mencolok tersebut (menurut Alex), Pecco kesulitan tahun ini..?? Bahkan Bagnaia mengatakan feel motornya beda, yang membuat kepercayaan dirinya hilang entah kemana….
Alex Marquez: Perbedaan antara GP24 dan GP25 Minimal..
Alex Marquez merayakan musim terbaik dalam karirnya Kamis ini di Madrid…. Pembalap asal Cervera itu secara resmi mengunci posisi runner-up di Kejuaraan Dunia MotoGP 2025.. sebuah pencapaian bersejarah yang menempatkannya, bersama sang kakak, Marc Marquez, dalam catatan emas olahraga ini… mereka adalah kakak beradik pertama dalam 76 tahun terakhir yang menempati dua posisi teratas di klasemen kejuaraan dunia..artinya sejak ‘MotoGP’ dimulai tahun 1949 belum ada dua bersaudara yang jadi juara dunia dan wakilnya.

Lompatan besar ini sebenaranya tidak dimulai dari kemenangan Minggu lalu di GP Malaysia, tetapi jauh sebelumnya…. Tepatnya, dalam tes Barcelona di mana Alex menemukan keselaran dan nyetel dengan motornya… “Motor 2024 (GP24) adalah cinta pada pandangan pertama,” ujarnya sambil tertawa…
Dalam acara Media Day Estrella Galicia, Alex berujar… “Saat tes Barcelona, saya mulai dengan memakai Ducati GP23 lalu ganti ke GP24 dan saya langsung lebih cepat… Saya masih ingat wajah-wajah orang di garasi saat saya tiba kembali di pit.. mereka bisa melihat senyum saya di balik helm… Semua orang bertanya, ‘Apakah berjalan sebaik itu?’ dan saya menjawab ya. Saat itu saya tahu kami bisa tampil hebat tahun ini…”

Dan memang terbukti begitu adanya…. Hasilnya musim ini tak terbantahkan…. Kemenangan balapan pertama di Spanyol, Sprint race di Inggris, serta balapan utama di Catalunya dan Malaysia baru-baru ini menjadi bukti peningkatan kualitas yang kini menempatkannya di antara para pembalap terbaik di kelas premier.
Namun bagi Alex gelar runner-up, lebih dari sekedar medali, ini adalah kemenangan keluarga. Sebuah kesuksesan yang dinikmati Alex hampir lebih dari sekadar gelar juaranya sendiri…. “Ini buah dari kerja keras dan juga atas semangat dan sikap sebuah keluarga kecil yang telah memberikan segalanya bagi kedua putra mereka agar mereka dapat mewujudkan impian mereka,” katanya penuh haru….
“Semangat atau ‘Passion’ adalah kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang selalu dirasakan keluarga saya… Ini tahun bersejarah bagi kami berdua, karena dalam 76 tahun Kejuaraan Dunia, belum pernah ada dua saudara di posisi teratas dunia.. Saya memang peringkat kedua, tetapi rasanya seperti juara. Bisa berbagi kesuksesan dan kebahagiaan dengan saudara sendiri lebih berharga daripada gelar juara apapun….”

GP24 Versus GP25
Dengan menyisakan 2 seri musim ini di Portugal dan Valencia, pembicaraan di paddock justru beralih ke perbandingan teknis. Apakah GP24(lama), lebih baik daripada GP25 (spek pabrikan)? Alex Marquez tidak menghindari pertanyaan itu dan tanpa ragu menjelaskan…. “Saya pikir perbedaan antara 24 dan 25 sudah terlihat jelas tahun ini.. Gigi Dall’Igna sendiri sudah mengatakannya dalam sebuah wawancara,” ujarnya dengan tenang
Alex kemudian menjelaskan analisanya… “GP25 itu merupakan evolusi atau pengembangan dari GP24. Dengan komponen-komponen baru yang bisa dipilih atau bisa diputuskan oleh pembalap masing-masing untuk digunakan atau tidak… Ada yang tetap menggunakan bagian GP24. Ini tergantung feeling masing-masing pembalap. Menurut saya Marc sedikit lebih maju dalam mendorong batas performa. Saya belum mencoba GP25, jadi saya tidak tahu apakah itu lebih baik atau lebih buruk, tetapi melihat datanya, perbedaannya minimal…sangat kecil..”

Pendekatan lugas ini mendefinisikan karakternya. Ia menghindari kontroversi yang dibuat-buat, tetapi bukan kebenaran. “Seorang pembalap MotoGP sudah memiliki begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan di pit dan di trek sehingga ia tidak perlu menciptakan drama di luar trek, jadi saya lebih suka melakukan pekerjaan saya di trek,” ujarnya, menjauhkan diri dari tipe pembalap lain.
Analisis lugas seperti itu menunjukkan kepribadian Alex yang apa adanya. Ia tak suka drama, tapi juga tak menutupi fakta. “Itulah mengapa saya lebih suka bersikap rendah hati dan mengatakan apa adanya,” lanjut pembalap Gresini tersebut.
“Menurut sayaa.. kemampuan untuk mengkritik diri sendiri itu lebih penting…. Filosofi saya sederhana…lakukan tugasmu dengan baik. Kalau ada yang salah, akui, perbaiki, dan lanjut ke balapan berikutnya.. begitu juga dalam hidupp…” pungkas Alex
 
 






