RiderTua.com – Aprilia tampil impresif di Mandalika dan Phillip Island, namun mengalami kemunduran di Sepang. Massimo Rivola (Direktur Balap Aprilia) mencoba memberikan penjelasan terkait hal itu, “Akhir pekan yang sulit. Kami tahu, kami akan menghadapi trek yang tidak terlalu cocok untuk kami. Sayangnya performa motor datang terlambat, seperti yang terjadi di awal musim ini dengan RS-GP25, yang sebenarnya jauh lebih kompetitif daripada motor sebelumnya. Karena kami gagal lolos langsung ke Q2, kami sudah berada di posisi yang sulit bahkan sebelum balapan dimulai.”
Keempat pembalap Aprilia gagal masuk 10 besar dalam kualifikasi. Marco Bezzecchi hanya start dari posisi ke-14, Raul Fernandez ke-15, Ai Ogura ke-17 dan Lorenzo Savadori yang menggantikan Jorge Martin ke-21.
Massimo Rivola : Pilihan Ban Depan Memengaruhi Performa Marco Bezzecchi
Start dari posisi ke-14, Marco Bezzecchi tampil mengesankan dengan finis di posisi ke-6 dalam sprint 10 lap di Sepang. Tapi dalam race utama rider asal Rimini Italia itu hanya finis ke-11. Penyebab utamanya adalah pilihan ban depan yang salah dimana dia menggunakan ban depan medium, sedangkan kebanyakan pembalap memilih ban depan soft.
“Sprint-nya berjalan sangat baik dan Marco kuat dalam menyalip, seperti biasa. Sementara di race utama, pilihan ban depan memengaruhi performanya. Tetapi itu mudah dikatakan sekarang. Kami sekarang menatap dua seri terakhir dengan target yang jelas dan tekad untuk memberikan yang terbaik sejak awal di Portimao,” tegas Rivola.
Pembalap terbaik Aprilia di Sepang justru diraih rookie Ai Ogura yang finis ke-10, sementara Fernandez crash dalam balapan dan Savadori hanya finis ke-16. Dari perspektif pabrikan, Aprilia hanya mencetak 10 poin di GP Malaysia. Sementara KTM yang 3 pembalapnya finis 9 besar pada race hari Minggu, mengumpulkan 27 poin. Kini Aprilia unggul 30 poin atas KTM di klasemen konstruktor. Perebutan runner-up masih terbuka lebar sebelum balapan kembali ke Eropa (Portugal dan Valencia).
