RiderTua.com – Pecco Bagnaia mendominasi akhir pekan di Motegi dengan meraih pole position dan menang dalam sprint maupun race utama. Namun setelahnya, rider Ducati Lenovo itu kembali mengalami masalah yang sama yang dia hadapi sejak awal musim. Di Mandalika, dia gagal mencetak poin karena finis ke-14 atau terakhir dalam sprint dan crash saat race utama. Sementara di Phillip Island, juara dunia MotoGP 2 kali itu hanya finis ke-19 atau kedua dari belakang dalam sprint dan crash saat race utama.
Akibatnya, Francesco Bagnaia harus tergeser dari peringkat 3 dalam klasemen. Dia disalip Marco Bezzecchi yang tampil impresif dalam 2 seri terakhir. Kini Pecco mengantongi 274 poin atau defisit hanya 8 poin dari rider Aprilia itu (282 poin).
Pecco Bagnaia : Jika Beberapa Rider Ducati Mengalami Kesulitan yang Sama, Ini Bisa Menjadi Masalah yang Lebih Besar Bagi Ducati

Memasuki akhir pekan MotoGP Malaysia, Pecco Bagnaia yang memenangkan balapan musim 2022 dan 2024 di Sepang ingin kembali kompetitif kali ini. “Saya tak sabar untuk memulai akhir pekan di sini. Layout-nya luar biasa dan saya suka balapan di sini terlepas dari panasnya, yang bisa saya tangani dengan cukup baik. Saya ingin menikmati akhir pekan. Dan untuk itu, saya butuh feel yang baik di atas motor,” ujar rider asal Turin yang kini tinggal di Pesaro Italia itu.
BTW, Pecco tampil kuat saat tes pramusim di Sepang Februari lalu. “Saat itu saya kompetitif. Saya finis ke-2 dan feel-nya bagus. Jadi saya siap untuk memulai kembali di sini,” imbuh rider berusia 28 tahun itu menyemangati dirinya sendiri.
Apa masalah yang dihadapinya di GP Australia? “Set-up motornya. Entah kenapa, motornya sangat tidak stabil. Saat sesi warm-up kami mencoba sesuatu tapi justru menjadi semakin parah. Untuk balapan, kami menyesuaikan set-up. Motor memang agak sulit dikendarai, tapi sedikit lebih baik. Saya terjatuh karena terlalu memaksakan diri. Motor bereaksi keras terhadap engine brake tapi setidaknya saya lebih kompetitif lagi,” jawab Pecco.

Masalah utama Pecco tetap sama yakni kurangnya feel pada bagian depan. “Itulah hal yang paling membuat saya kesulitan sejak awal musim, terutama saat pengereman dan masuk ke tikungan. Kita harus memberikan banyak tekanan pada motor, jika tidak maka gripnya akan berkurang,” jelas murid legenda MotoGP Valentino Rossi itu.
Menariknya, sekarang masalah ini juga dialami pembalap Ducati lainnya. “Di awal musim, saya satu-satunya rider Ducati yang mengalami masalah ini. Sekarang Franco Morbidelli juga merasakannya. Kami sedang mencoba memahami alasannya. Jika beberapa dari kami mengalami kesulitan yang sama, ini bisa menjadi masalah yang lebih besar bagi Ducati,” tegas Pecco.

Di Sepang, Pecco berharap dapat kembali ke performa terbaiknya karena biasanya Ducati tampil kuat disini. “kebanyakan pembalap sudah memiliki banyak pengalaman disini dan trek dalam kondisi baik sejak awal, itu membantu kami untuk menyerang langsung dari FP1,” pungkas suami Domizia Castagnini itu.
Tanpa Marc Marquez (absen karena cedera), Ducati terlihat tidak sedang baik-baik saja. Untuk pertama kalinya sejak diperkenalkannya sprint race, tidak ada pembalap Desmosedici yang berhasil naik podium di Phillip Island. Apakah pabrikan asal Borgo Panigale itu mulai kehilangan ‘taring’ tanpa kehadiran sang juara dunia? Tapi setidaknya Ducati berhasil menyabet ‘triple crown’ musim ini.
 
 






