RiderTua.com – Loris Capirossi adalah legenda MotoGP yang sukses meraih juara dunia sebanyak 3 kali dalam karir balapnya. Setelah pensiun, dia ditunjuk Dorna Sports sebagai Race Director. Orang yang semula bertarung di lintasan balap yang sering mengalami crash dan sangat berani dalam mengambil risiko, kini duduk di pusat kendali tempat setiap bendera kuning, setiap crash, dan setiap kekacauan cuaca dipantau.
Sambil tertawa Capirossi menjelaskan, “Banyak orang berpikir, kami hanya duduk di depan beberapa layar dan menekan tombol jeda saat hujan. Tetapi kenyataannya adalah kami memperhatikan setiap detail. Tidak hanya memiliki semua kamera penyelenggara, tetapi kami juga memasang 30 kamera kami sendiri pada hari Jumat. Jadi kami memiliki lebih dari 70 perspektif simultan. Dengan gambar-gambar ini, kami dapat ‘melompat’ ke tikungan mana pun kapan saja, memutar ulang, membandingkan, bahkan kembali ke hari sebelumnya.”
Loris Capirossi – Race Director : Jika Ada Pembalap yang Ngeyel Saya Cukup Menjawab ‘Kami Melihat Semuanya’
Hari kerja Race Director dimulai pukul 7 pagi dengan inspeksi trek. “Kami memeriksa setiap titik kontrol, setiap bendera, dan setiap indikator lampu. Setelah itu ada briefing atau pengarahan kepada para marshal. Karena saat kelas Moto3 turun ke trek, semuanya harus berfungsi dengan sempurna. Anggapan bahwa organisasi balapan ini ‘lebih kompleks dan rumit daripada yang terlihat dari luar’ adalah pernyataan yang meremehkan,” tegas Loris Capirossi.
Salah satu keputusan tersulit bagi Race Director adalah berkaitan dengan hujan. “Banyak orang berpikir kami terlalu terlambat mengibarkan bendera merah, tetapi tidak sesederhana itu. Kami melihat catatan waktu. Jika para pembalap tetap konsisten meskipun hujan deras, kami membiarkan mereka melanjutkan balapan. Kami hanya turun tangan ketika selisih waktu per lap bertambah 2 detik atau lebih. Tetapi apa pun yang kami lakukan, selalu ada yang tidak puas. Keselamatan adalah yang utama. Jika trek tidak aman, selesailah sudah. Titik!” jelas mantan pembalap berusia 52 tahun itu.
Capirossi juga mengungkapkan tentang pembagian peran antara Race Direction dan Stewards Panel yang kini dikepalai Simon Crafar. “Dulu, Race Direction juga yang memberikan penalti sehingga hal itu membuat hubungan kami dengan para pembalap menjadi tegang. Sekarang Stewards yang mengambil alih. Kami yang mengurus pelaksanaan acara, sedangkan mereka yang mengurus sanksi. Sistem ini berhasil. Kini para pembalap tahu bahwa kami netral. Dan mereka juga tahu bahwa banyak alasan tidak ada gunanya. Jika seorang rider mengatakan mereka tidak melakukan apa pun, saya cukup menjawab bahwa kami melihat semuanya,” ungkap Capirossi yang pensiun pada 2011 itu.
Teknologi hanyalah sebagai alat bantu, tapi pada akhirnya keputusan tetap dibuat oleh manusia. Capirossi mengungkapkan bahwa dia kerap menerima keluhan dari para pembalap yang tidak setuju atau tidak terima atas keputusannya? “Saya tunjukkan rekamannya atau foto-foto kejadiannya, dan kebanyakan akhirnya mereka setuju dengan keputusan saya. Dalam situasi seperti ini, nada bicara yang sopan dan penuh rasa hormat sangat membantu,” jawabnya, pengalaman dari karier balapnya juga membantunya menghadapi situasi sulit dengan tenang dan fair.
“Saya melakukan ini karena cinta dan gairah saya terhadap dunia balap. Sepanjang hidup saya, saya telah berada di sisi yang berlawanan dengan Race Director (sebagai pembalap). Sekarang saya di sini untuk memastikan bahwa balapan menjadi lebih baik, lebih aman, dan lebih fair. Dan ketika saya melihat semunya berjalan dengan baik sekarang, saya merasa bangga. Di lubuk hati, saya tetap seorang pembalap dan itu tidak akan pernah berubah,” pungkas Loris Capirossi.
