RiderTua.com – Pecco Bagnaia sedang melalui masa terburuknya sejak bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Di Phillip Island, ia pulang dengan tangan hampa dan membuatnya kehilangan posisi ketiga klasemen yang kini direbut Marco Bezzecchi. Di markas Borgo Panigale, kekhawatiran muncul tentang performa juara MotoGP dua kali itu….
Marquez Efek: Pecco Bagnaia Akui Sudah Tak Jadi Prioritas Ducati
Sulit menjelaskan dengan pasti krisis yang di alami Bagnaia saat ini. Motor Desmosedici GP25 tidak pernah benar-benar cocok untuknya, bahkan sejak tes pra musim… Musim ini, ia baru mencatatkan dua kemenangan, yang pertama di Texas karena Marc melakukan kesalahan.
Sulit mengukur dampak kehadiran Marc di garasi Ducati.. . Namun, yang pasti efeknya terasa secara mental-psikologis dan kepercayaan dirinya…. Pecco sadar diri bahwa ia bukan lagi pilar utama proyek Ducati…. yang sudah gagal mempertahnkan gelar Kejuaraan Dunia 2024 dari Jorge Martin di menit-menit terakhir. Beberapa pernyataan musim ini mencerminkan kegelisahan dan ketidakpuasan yang ia rasakan…
Satu Garasi dengan Marc Marquez Tidak Mudah
Dalam sebuah program DAZN, “Marc, al otro lado del pito,” muncul beberapa komentar jujur dari murid Valentino Rossi. Ini tidak hanya memuji, tapi juga mengakui kualitas luar biasa Marc…. “Marc adalah sosok yang telah membuat perbedaan dalam olahraga ini sejak awal, Kita selalu bisa belajar darinya…”
Dia menambahkan… “Dedikasi, kerja keras… dia selalu jauh lebih baik dalam segala hal, dan itulah yang membuat dia berbeda sejak awal.”
Marquez dikenal punya kemampuan unik untuk beradaptasi dengan motor, selama motor tersebut kompetitif, ia bisa mengatasi dan menutupi kekurangan teknis motor…. seolah motornya sempurna.
“Dia bisa cepat dengan mortor apapun. Bahkan ketika setingan motornya diubah total.. dia bisa melakukannya dengan waktu yang sama.. Dia bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa saya lakukan. Saya mencoba, tetapi saya terjatuh,” tegas Pecco.
Bakat Langka
Perbandingan antara Marc dan pebalap Ducati lainnya hampir tak masuk akal…. Gaya balapnya tak bisa ditiru siapa pun….”Dia bisa lebih miring, empat atau lima derajat lebih, tanpa kehilangan kendali. Dan itu sesuatu yang hanya bisa dilakukan olehnya…” lanjut Pecco.
Berbagi garasi dan motor yang sama dengan pembalap berbakat seperti itu memang selalu rumit….Semua alasan jadi tidak berlaluik lagi.. Selain memenangkan gelar MotoGP dengan sangat mudah. ”Kalau kamu sedang lemah, dia bisa membuatmu makin rapuh,” pungkas Pecco dengan jujur…
