RiderTua.com – Marco Bezzecchi harus menanggung hukuman double Long Lap Penalty (2LLP) di MotoGP Australia 2025 akibat insiden kontroversialnya dengan Marc Marquez di GP Indonesia (Mandalika)…. Nahh..pada saat itu oleh pengawas balap, Bez dinilai terlalu agresif saat mencoba menyalip Marc Marquez hingga membuat terjadi kontak diantara keduanya.. crashh.. semuanya berakhir…. Race Direction tidak langsung memutuskan hukuman saat itu dan jelang seri Australia baru ditetapkan hukuman ganda karena manuver tersebut dianggap membahayakan pembalap lain….
Marco Bezzecchi Dihukum Double Long Lap Penalty: Kenapa Tak Jalani di Lap Akhir Saja? Ini Penjelasannya Bro!
Namun yang menarik disini adalah…. banyak fans bertenye-tenyeee… “Kenapa Bezzecchi gak buat gap jauh dulu..nahh baru jalankan long lap penalty? Atau tunggu di lap akhir aja lahh.. biar gak rugi banyak??? Apakah bisa bro…?”
Nah, biar gak pahamnyha salah…eh maksudnya salah paham… berikut penjelasan lengkap tentang aturan Long Lap Penalty (LLP) dan kenapa pembalap gak bisa seenaknya memilih kapan mau menjalaninya broo….

Apa Itu Long Lap Penalty di MotoGP?
Long Lap Penalty (LLP) adalah hukuman tambahan yang mengharuskan pembalap melewati jalur khusus memutar (biasanya lebih panjang sekitar 30 meter dari racing line normal)… Dan jika dihitung kerugian waktu tempuh dari LLP (biasanya) sekitar 3 sampai 4 detik, tergantung layout sirkuitnyaa….
Nahh..Penalti ini diberikan untuk pelanggaran sedang… misalnya pelanggaran track limit, manuver berbahaya, atau insiden ringan antar pembalap….
Kapan Sih Long Lap Penalty Harus Dijalani?
Sesuai dengan regulasi FIM MotoGP, pembalap diharuskan alias wajib menjalani LLP dalam waktu maksimal tiga lap setelah menerima notifikasi dari Race Direction…ingat ya setelah ada NOTIF atau tanda harus jalani LLP…
Dann biasanya sihh sinyal ini muncul atau bisa diketahui pembalap lewat:
- Dashboard di motor (notifikasi penalti),
- Papan penalti berwarna hitam-oranye di garis start/finish.
Jadi tidak ada alasan pembalap lupa atau tidak melihat notif ini… Dann kalau pembalap tidak menjalankan LLP dalam tiga lap, maka hukuman otomatis diperberat… berupa apa??:
- Time penalty tambahan (biasanya 3–6 detik)..
- Kalau ngeyel dianggap sengaja mengabaikan instruksi..bisa diskualifikasi (DSQ) ..!!!
Jadi, taktik menunggu gap aman dulu itu sebenarnya gak bisa diterapkan semaunya bro.. karena Race Direction mengawasi secara real-time….

Kenapa Tidak Bisa jalankan LLP di Lap Akhir?
Ada juga nih yang bertanya misalnya seperti….. “Kalau begitu, kenapa gak sekalian di lap terakhir aja, biar rugi waktunya gak terasa?”
Nah jawabannya adalah… “Karena aturan melarang menjalani LLP di lap akhir, jika notifikasi sudah keluar lebih dulu…”
Kalau pelanggaran muncul di jelang akhir Gimana?
Nahhh… Jika ada kejadian pelanggaran yang memicu hukuman LLP diberikan kurang dari 3 lap sebelum balapan selesai.. maka Race Direction akan mengganti LLP menjadi penalti waktu otomatis, tanpa perlu melewati Jalur Long Lap. .. Karena secara logika saja pembalap sudah gak punya cukup waktu untuk mengeksekusi penalti di trek…..
Contoh:
Jika pembalap baru dijatuhi hukuman di lap ke-24 dari 25, Race Direction akan langsung menambahkan plus +3 detik ke total waktu saat pembalap sentuh garis finis, bukan lagi LLP fisik….

Apakah Bisa “Sengaja Menukar” Penalti Jadi Tambahan Waktu?
Nah ada pertanyaan juga dari netizen apakah bisa sengaja tidak menjalani LLP dan setelkah finish “pasrah” dipotong saja waktynya??? Enggak bisa, brooo.
Kalau pembalap punya cukup waktu untuk menjalani LLP tapi sengaja mengabaikan agar diganti jadi time penalty di akhir balapan..itu namanya ‘disengojo’.. maka FIM akan menganggapnya sebagai pelanggaran serius…!!
Konsekuensinya bisa berupa Apa??:
Bisa saja kalau situasinya panas (hatinya) atau pelanggaran berat dan dmpaknya besar bagai jalannya balapan ( bikin ruwet) mendapat ‘Diskualifikasi’ langsung dari balapan, atau alternatif lain Penalti diteruskan ke race berikutnya (misalnya start posisi terakhir atau LLP tambahan..).
Artinya, sistem LLP ini tidak bisa dimanipulasi oleh sembalap dengan sengaja menunda menjalani hukuman…. Race Direction tentu bisa membedakan dengan jelas antara tidak sempat karena balapan sudah hampir selesai dan sengaja tidak menjalani penalti untuk keuntungan posisi….bisa makin runyam bro…

Tujuan Aturan Ini Apa?
Tujuan utama LLP adalah memberi kerugian langsung di tengah balapan, bukan sekadar penalti waktu setelah finis… Dengan begitu, keadilan antar pembalap tetap terjaga.aman sentosa.. semua harus menanggung dampak kesalahan di momen yang sama… bukan diselamatkan oleh jarak poin atau waktu akhir atau diatur-atur pembalap….
Jadi kesimpulannya bro yaa, menjawab pertanyaan fans: Apakah Bezzecchi tidak bisa menunda atau memilih kapan menjalani double Long Lap Penalty-nya di GP Australia tadi..??.
Ora iso coyy… aturan FIM MotoGP menetapkan batas waktu 3 lap, dan tidak boleh dilakukan di lap terakhir. Jika diabaikan, justru risikonya lebih berat: bisa kena tambahan hukuman waktu lebih besar atau bahkan diskualifikasi…nah loh.!
Aturan ini dibuat agar balapan tetap adil dan sportif… gak ada celah untuk ‘main aman’ dengan menunggu lap terakhir.
Kalau diibaratkan bro yaa… Long Lap Penalty itu bukan pilihan strategi, tapi kewajiban mutlakkk!!.
Dan di Phillip Island tadi.. Bezzecchi harus menelan pil pahit karena efek ganda penalti ini bikin peluangnya untuk menang langsung lenyap di depan mata…meskipun dia punya kecepatan untuk menang ( nanti akan dibahas di artikel berikutnya yaa..)..Ciaooo