RiderTua.com – Setelah menorehkan rekor lap baru pada hari Jumat di Phillip Island, Marco Bezzecchi gagal meraih pole position pada kualifikasi Sabtu pagi. Start dari posisi ke-2, rider Aprilia itu langsung tampil agresif sejak lap pertama dalam sprint race 13 lap. Dia berusaha keras untuk mendekati Raul Fernandez yang sejak lap pertama memimpin balapan.
Kemudian di lap ke-6 Bezzecchi membuat kesalahan di tikungan 10 yang membuatnya melebar dan sempat tertinggal jauh dari Fernandez. Namun hal itu tidak menghentikannya untuk terus gas pol. Baru pada lap ke-10, rider asal Rimini Italia itu berhasil menyalip pembalap tim Trackhouse Aprilia itu dan memimpin balapan hingga garis finis. Ini merupakan kemenangan sprint ke-3 Bezzecchi musim ini setelah Misano dan Mandalika.
Marco Bezzecchi : Kasihan Burung Camar Itu!
Ada kejadian menarik yang dialami Marco Bezzecchi saat warm-up lap. Dia sempat menabrak seekor burung camar. Sebelumnya dia sempat menundukkan kepala untuk menghindari burung tersebut, namun tabrakan tidak bisa dihindari. Saat kamera mengarah ke bagian depan depan RS-GP miliknya, tampak burung itu tersangkut di garpunya. Bahkan komentator MotoGP Matthew Birt dengan kocak mengatakan di siaran langsung, “Aprilia milik Marco Bezzecchi kini punya sayap tambahan!”
Terkait kejadian itu sambil tersenyum Bezzecchi mengatakan, “Burung camar itu terbang bersamaan dengan kami saat warm-up lap. Saya berhasil menghindar dengan cukup baik, tetapi motor tetap menabraknya. Saya tidak yakin apakah ada kerusakan pada motor.”
“Motornya tidak bekerja sempurna di beberapa lap pertama, rasanya aneh terutama di tikungan kiri. Saya menduga aerodinamikanya terganggu. Namun pada akhirnya, motornya baik-baik saja. Setelah rasa kaget saya hilang, sprint race berjalan fantastis. Saya merasa sangat kasihan pada burung camar itu,” imbuhnya.
Apa yang terjadi di Tikungan 10 ketika Bezzecchi melebar? “Di tikungan sebelumnya, roda belakang saya bergetar hebat. Akibatnya, pengereman tidak bekerja optimal sebelum Tikungan 10. Kesalahan kecil di apex memang tidak mudah, tetapi untungnya saya bisa kembali ke racing line dengan cepat dan kembali mengejar,” jawab murid legenda Valentino Rossi itu.
Bezzecchi juga memuji performa para rivalnya. “Raul melakukan pekerjaan yang fantastis di Australia, tetapi dia bukan satu-satunya! Pedro Acosta selalu sangat cepat, tetapi Alex Marquez dan Diggia juga berada di antara para pebalap terdepan,” ujar rider berusia 26 tahun itu.
Karena kondisi cuaca di Phillip Island yang tidak menentu, Bezzecchi masih belum yakin spesifikasi apa yang akan digunakannya pada race hari Minggu. “Sejujurnya, masih banyak yang belum pasti. Kami belum tahu, apakah ban soft akan bertahan di balapan utama. Tapi saya rasa tidak, karena di lap terakhir performa ban belakang soft sudah menurun saat sprint. Ditambah lagi dengan kondisi trek yang berubah-ubah. Jadi rencana akhir masih belum diputuskan,” jelasnya.
Bagaimana sekarang kondisi fisik Bezzecchi? Mengingat usai sesi pra kualifikasi hari Jumat, dia mengeluh punggungnya sakit akibat crash yang dialaminya di Mandalika. “Dengan obat pereda nyeri, punggung saya baik-baik saja. Dan saya harap saya bisa pulih dengan baik besok,” pungkas putra Vito Bezzecchi itu.
Usai memenangkan sprint di Phillip Island, kini Bezzecchi hanya tertinggal 8 poin dari Pecco Bagnaia yang hanya finis ke-19 atau kedua dari belakang.
