RiderTua.com – Tak seperti 3 tahun sebelumnya, musim ini Pecco Bagnaia mengalami musim terburuk dalam karirnya di MotoGP. Setelah 18 seri, rider pabrikan Ducati itu hanya memenangkan 2 balapan di Amerika dan Jepang. Dengan 4 seri tersisa, dia hanya menempati peringkat 3 dalam klasemen tertinggal 271 poin dari rekan setimnya Marc Marquez yang berhasil mengamankan gelar dunia MotoGP 2025 di Motegi beberapa pekan lalu.
Balapan akhir pekan terburuk Pecco terjadi di Mandalika. Dia hanya menempati posisi ke-16 dalam kualifikasi dan finis terakhir dalam sprint 13 lap hari Sabtu. Parahnya lagi, rider asal Turin Italia itu crash saat berada di posisi paling akhir dalam race utama hari Minggu. Ironisnya, Pecco bahkan tidak mampu mengejar rookie Somkiat Chantra (LCR Honda).
Pecco Bagnaia : Karier Saya akan Dimulai dan Berakhir di Ducati

Francesco Bagnaia mengatakan, “Tim saya bekerja keras, para teknisi bekerja keras untuk mencoba menyesuaikan dan membiarkan saya beradaptasi dengan motor. Namun ternyata masalahnya bukan soal saya beradaptasi dengan motor itu, melainkan mengubah motornya.”
“Tidak mudah. Karena ketika rekan setim kita menang sementara kita hanya mendapatkan hasil yang buruk, sulit untuk mempercayainya. Tapi mereka tidak pernah berhenti bekerja. Saya tidak mengenali diri saya sendiri, saya rasa tidak ada yang mengenali saya. Dan beberapa orang mulai meragukan potensi saya. Tapi saya tidak pernah kehilangan kepercayaan diri. Saya selalu yakin bahwa saya punya potensi untuk bertarung meraih kemenangan,” imbuh juara dunia MotoGP 2 kali itu.

Keterpurukan Pecco musim ini juga sempat menimbulkan kekhawatiran terkait hubungannya dengan Ducati, dengan meningkatnya ketegangan diantara mereka belakangan ini. Namun rider berusia 28 tahun itu tetap percaya pada Ducati. Bahkan dia berharap untuk menjadi pembalap Ducati seumur hidupnya, setelah bergabung dengan pabrikan asal Borgo Panigale tersebut pada 2019.
“Saya tidak pernah meragukan Ducati karena saya merasa karier saya akan dimulai dan berakhir di Ducati. Masih terlalu dini untuk memikirkan tahun depan. Jika saya merasa nyaman dengan motor saya, saya bisa memperjuangkan gelar dunia. Tetapi jika tidak, saya akan mencoba melakukan apa yang selalu saya lakukan yaitu terus berusaha dan mencoba menyusun semuanya dengan baik,” pungkas murid legenda MotoGP Valentino Rossi itu.
