RiderTua.com – Fabio Quartararo langsung menarik perhatian pada musim debutnya di MotoGP pada 2019. Saat itu, rider asal Prancis itu berhasil meraih 7 podium dan sempat menjadi penantang tangguh bagi Marc Marquez dalam beberapa balapan. Tak sampai disitu, dia terpilih untuk menggantikan Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha pada 2021 yang mampu dia manfaatkan dengan sangat baik, dimana El Diablo langsung merayakan gelar dunia MotoGP pada musim itu.
Namun Quartararo gagal mempertahankan gelar dunianya pada 2022. Dia kalah dalam persaingan memperebutkan juara dunia melawan Pecco Bagnaia dan harus puas menjadi runner-up. Sejak itu, M1 tak lagi sekompetitif sebelumnya. Jangankan menang, untuk meraih podium pun sangat sulit.
Mungkinkah Fabio Quartararo akan Mengikuti Jejak Marc Marquez di 2027?

Keterpurukan Yamaha sempat membuat Quartararo berniat meninggalkannya. Meski begitu, di tengah rasa frustrasinya rider berusia 26 tahun itu tetap menandatangani kontrak baru berdurasi 2 tahun. Untuk mempertahankan Quartararo, Yamaha memberinya gaji fantastis mencapai 12 juta Euro atau lebih dari Rp 200 miliar per tahun dan berusaha meyakinkannya akan potensi dengan proyek mesin V4 yang baru.
Namun saat menjajal motor V4 yang baru pada tes di Misano bulan lalu, Quartararo memberikan komentar negatif. Menurut pendapatnya, masalah yang muncul pada motor 4 inline yang saat ini digunakan masih ditemukan pada V4. Jadi dia tidak menemukan peningkatan seperti yang diharapkannya.

Apakah Mungkin Quartararo Pindah ke Tim Satelit?
Marc Marquez mengalami cedera parah dan harus absen panjang untuk pemulihannya. Tapi ketika dia kembali, juara dunia MotoGP 7 kali itu mendapati Honda RC213V tak lagi kompetitif. Selain itu, motor Honda ‘berperilaku liar’ sehingga sulit dikendalikan yang membuat banyak pembalapnya crash termasuk Marquez.
Jelas hal ini membuat Marquez frustrasi dan akhirnya memilih memutuskan kontrak 1 tahun lebih awal dengan Honda pada akhir 2023. Kemudian Baby Alien memilih motor paling kompetitif di grid saat ini yakni Ducati. Dia bergabung di tim satelit Gresini dan tanpa gaji, demi membangun kembali kepercayaan dirinya dan mencoba kembali bertarung untuk meraih hasil terbaik.

Benar saja, Marquez langsung memenangkan 3 balapan pada 2024 dalam debutnya di atas Desmosedici sebelum dipromosikan ke tim pabrikan Ducati. Hebatnya, rider berusia 32 tahun itu mendominasi musim 2025 dan meraih juara dunia ke-7nya di MotoGP.
Awal tahun ini, Pedro Acosta dirumorkan berniat meninggalkan KTM pada 2026 untuk bergabung di tim VR46 Ducati. Rumor ini muncul karena dia selalu mengeluhkan RC16 yang tak kunjung kompetitif, dimana situasi ini membuatnya frustrasi.
Perpindahan Marquez ke tim satelit Gresini, mengubah persepsi di antara pembalap Top bahwa bergabung ke tim satelit bukanlah akhir dari semuanya. Akankah Quartararo mengikuti jejak Marquez?

“Kita harus selalu mempertimbangkan segala sesuatunya. Ya, pada akhirnya Marc pergi ke Gresini di saat semua pembalap sudah memiliki kontrak dan itu terjadi di antara siklus kontrak. Tentu saja, saya juga harus membuat keputusan. Kami masih perlu mempertimbangkannya, karena saya masih berpikir ini terlalu dini. Tetapi saya yakin, dengan potensi yang saya miliki, saya pantas mendapatkan tim pabrikan. Tetapi, kita harus selalu mempertimbangkan dan melihat bagaimana Yamaha bekerja pada motor baru,” tegas El Diablo.