RiderTua.com – Mobil listrik masih banyak dicari oleh konsumen Indonesia hingga sekarang meski dengan banyaknya konsumen yang mencari mobil konvensional atau hybrid. Bahkan sejak awal tahun ini saja sudah ada 50 ribu unit yang terjual secara wholesales.
Penjualan Wholesales Sudah Tembus 50 Ribu Unit
Bahkan dengan banyaknya mobil konvensional dan hybrid yang dijual di Indonesia, mobil listrik masih dicari oleh banyak konsumen. Terbukti dengan 50.831 unit yang terjual secara wholesales sepanjang Januari hingga Agustus lalu, menjadikan mobil ramah lingkungan ini sebagai salah satu model paling laris. Tentunya ini berkat melimpahnya jumlah mobil jenis ini yang dirilis di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan hasil ini, penjualan model BEV selama delapan bulan pertama tahun 2025 mengalami kenaikan hingga 10,14 persen, dan itu sudah menjadi hasil yang bagus. Sebab mobil listrik memang masih belum banyak dilirik oleh konsumen karena kekurangan seperti terbatasnya infrastruktur pendukung hingga harga jual kembalinya. Untuk harga model barunya kini sudah sangat beragam, dan kebanyakan dibanderol di bawah Rp 1 miliar.
BYD menjadi merek mobil terlaris dengan 18.989 unit yang terjual sepanjang Januari-Agustus 2025. Sementara Denza menjual 6.548 unit, dan hasil ini diraih hanya dengan satu mobilnya, D9, jauh berbeda dengan BYD yang kini menjual berbagai macam model. Jelas D9 sudah tidak bisa diragukan lagi kalau berbicara soal penjualannya di segmennya, karena tingginya permintaan membuatnay semakin laris terjual.

Model Unggulan
Mobil terlaris BYD masih dipegang oleh M6, dan tentu dengan alasan serupa seperti D9, yaitu modelnya yang berupa model MPV listrik. Model ini terjual sebanyak 8 ribu unit selama delapan bulan pertama, dan hasil ini membuatnya unggul dari Sealion 7 yang hanya menjual 6,9 ribu unit, atau nyaris 7 ribu unit. Sepertinya popularitas M6 masih sangat tinggi hingga sekarang bahkan setelah setahun dihadirkan disini.

Mobil listrik yang dijual BYD mampu menjadikannya sebagai raja pasar BEV di Indonesia. Walau mereka tetap harus menghadapi banyaknya kompetitor yang terus berdatangan ke sini.






