RiderTua.com – Luca Marini menempati posisi ke-4 dalam sesi pra-kualifikasi Jumat sore di Mandalika tertinggal 0,490 detik dari pembalap tercepat Marco Bezzecchi. Sementara rekan setimnya Joan Mir berada di posisi ke-7, sehingga keduanya berhasil langsung masuk ke Q2 pada hari Sabtu.
“Kami bisa sangat puas dengan hasil hari Jumat ini. Tapi tentu saja, ini baru hari Jumat dan kami masih punya banyak pekerjaan. Saya juga sangat kuat di Motegi, tapi saya gagal mencatatkan satu lap secepat itu di kualifikasi. Dari posisi ke-7 di grid, saya tidak akan bisa menjalani balapan sebagus Joan bahkan jika situasinya berbeda di balapan,” ujar pembalap Honda Castrol itu. Dalam race utama di Motegi sepekan yang lalu, Marini harus menyerah setelah 2 lap karena masalah kopling.
Luca Marini : Target Start dari Front Row atau Baris-2 di Grid

Luca Marini menambahkan, “Jadi, target besok adalah bisa start dari baris pertama atau kedua di grid. Menurutku kami masih bisa meningkatkan motor dan menemukan lebih banyak potensi, serta lebih cepat beberapa sepersepuluh detik dengan ban belakang soft. Dalam hal race pace, saya merasa sangat nyaman dengan motor ini. Saya masih harus mengambil banyak risiko di time attack, kami harus memperkecil gap dengan pembalap depan.”
Para pembalap kesulitan dengan cengkeraman ban belakang pada hari pertama di Mandalika. “Dengan kondisi trek pagi ini, semua pembalap merasa sangat aneh. Ini seperti mimpi buruk. Sore harinya, jauh lebih baik, trek jauh lebih bersih, dan ban bekerja sedikit lebih baik. Tapi ini tetap salah satu akhir pekan tersulit bagi semua pembalap. Casing yang kami gunakan di ban belakang sangat spesifik. Kita harus memahami itu dan berkata pada diri sendiri, ‘Oke, hanya untuk balapan ini dan saya harus menghadapinya’. Untuk bagian depan, cengkeramannya memang bukan yang terbaik tetapi memang selalu sulit di area itu,” jelas Marini.

Dalam beberapa balapan terakhir, Honda mengalami banyak peningkatan dengan performa yang sangat bagus di trek mana pun. Menurut Marini, apa yang masih perlu ditingkatkan agar dapat konsisten bersaing untuk meraih podium?
“Kami berhasil membuat kemajuan dengan motor ini, dan para pebalap kami mampu melakukannya. Kami memiliki pemahaman yang lebih baik tentang motor ini dan dapat memacunya hingga batas maksimal. Namun selisih dengan pabrikan lain masih besar, terutama dalam hal mengejar waktu. Kami harus berupaya meningkatkan cengkeraman pada ban belakang dan memanfaatkannya dengan lebih baik, karena itu masih menjadi kelemahan terbesar kami saat ini,” pungkas rider asal Urbino Italia berusia 28 tahun itu.





