RiderTua.com – Pedro Acosta memiliki kenangan indah di Mandalika. Tahun lalu dalam musim debutnya di MotoGP, pembalap KTM itu berhasil meraih podium setelah finis ke-2 di belakang pemenang Jorge Martin dalam race hari Minggu.
“Saya cukup konsisten di balapan itu dan finis tidak jauh di belakang Martin. Saat ini balapan kami cukup bagus dan kami menunjukkan potensi yang baik. Bahkan di trek yang banyak masalah, kami seringkali bisa menyelamatkan akhir pekan di saat-saat terakhir. Kami berusaha mempertahankan ritme dan menunjukkan potensi kami lagi,” ujar Acosta.
Pedro Acosta : Berusaha Mempertahankan Ritme dan Menunjukkan Potensi Kami di Mandalika

Pedro Acosta menambahkan, “Saya tahu masalah yang kami hadapi dengan motor kami dan di mana saya perlu meningkatkannya. Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa jika Pecco Bagnaia lebih cepat. Saya berusaha bertarung melawannya karena dia sangat cepat di Jepang. Tahun lalu khususnya, dia sangat cepat. Saya ingin memberikan 100 persen lagi. Saya telah menunjukkan bahwa saya kompetitif bahkan dibandingkan dengan pembalap KTM lainnya, yang saat ini lebih kesulitan daripada saya.”
Di MotoGP Jepang akhir pekan lalu, Acosta berhasil finis ke-3 dalam sprint. Namun dalam race utama hari Minggu, dia hanya finis ke-17 setelah melewatkan titik pengereman di tikungan 1 pada lap ke-19 yang membuat RC16-nya berakhir di gravel.

Sementara itu, Pecco Bagnaia secara mengejutkan tampil impresif dengan meraih kemenangan baik dalam sprint maupun race utama. Juara dunia MotoGP 2 kali itu menunjukkan kecepatan yang luar biasa dalam balapan. Acosta dan pembalap lainnya tidak mampu mengimbanginya. “Saya harus mengakui bahwa saya tidak bisa menyalipnya. Yang tidak saya duga adalah tingkat keausan ban yang tinggi. Saya tidak tahu mengapa, karena data menunjukkan bahwa saya sangat memperhatikan keausan ban. Kita harus menganalisanya dan terus bekerja keras,” jelas rider berjuluk Baby Shark itu.
Menurut Acosta, di area mana Ducati mengalami peningkatan paling pesat dibandingkan tahun lalu? “Mereka sudah membuat banyak kemajuan sebelumnya. Aprilia juga telah banyak berkembang, dan KTM mengalami peningkatan sejak libur musim panas. Dan kita bisa melihat Honda dan Joan Mir juga banyak meningkat akhir pekan lalu,” jawab rider berusia 21 tahun itu.

Acosta melanjutkan, “Ducati sangat konsisten siapa pun pembalapnya, mereka cepat. Aprilia juga konsisten akhir-akhir ini. Tapi KTM mengalami pasang surut. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi dari satu trek ke trek lainnya. Kami harus terus bekerja keras. Seperti yang saya katakan, sejauh ini kami sudah membuat langkah yang baik usai jeda musim panas. Kami perlu lebih meningkat lagi di akhir musim.”
Menjelang balapan akhir pelan di Mandalika, Acosta berada di peringkat 6 dengan 195 poin dalam klasemen keseluruhan hanya terpaut 1 poin dari Franco Morbidelli yang berada di peringkat 5.