RiderTua.com – Memang Suzuki Fronx menjadi mobil mild hybrid (MHEV) yang cukup populer di Indonesia, dengan semua variannya menawarkan pilihan mesin ini. Walau sebenarnya ada satu varian yang tidak menawarkan pilihan MHEV, yaitu trim GL.
Fronx GL dan SGX, Beda Varian, Beda Mesin?
Biasanya varian GL pada mobil Suzuki selalu merujuk pada varian terendah, meski Ertiga pernah menawarkan varian yang lebih rendah dari GL. Itupun terkadang penjualannya tidak selaris varian lebih tinggi, dan ini juga termasuk mobil baru seperti Fronx. Varian tertingginya, SGX, justru mendapat banyak sambutan baik dari pasarnya dan banyak dipesan konsumen.

Sebenarnya baik varian GL maupun SGX sama-sama memakai mesin 1.500 cc, dan mungkin ada yang mengira semua varian Fronx mendapat mesin mild hybrid. Nyatanya, GL tidak mendapat mesin MHEV seperti varian di atasnya, dengan mesin non-hybrid 1.500 cc bertenaga 103,2 hp dan torsi 138 Nm. Sementara SGX mengandalkan mesin mild hybrid 1.500 cc bertenaga 103 hp dan torsi 138 Nm.
Memang ada sedikit perbedaan dari tenaga yang dihasilkan masing-masing mesin, dan mesin yang dipakai varian GL ini bisa berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 12,1 detik. Untuk SGX, akselerasinya hanya bisa ditempuh dalam waktu 13,6 detik, selisih 1,5 detik dari varian GL. Bahkan tanpa teknologi mild hybrid saja sudah membuat varian GL melaju lebih cepat ketimbang SGX.

Pilihan Mesin Terbatas
Memang Fronx hanya memiliki satu pilihan mesin berkapasitas 1.500 cc, tapi GL menjadi satu-satunya varian yang tidak kebagian mesin mild hybrid. Tetap saja, ini membuatnya menghasilkan performa yang sedikit berbeda dari varian ramah lingkungannya, dengan tenaganya yang sedikit lebih besar. Tapi memang ada alasan tersendiri mengapa SGX berakselerasi lebih lambat dari GL, karena teknologi yang diusungnya lebih mengutamakan kenyamanan berkendara.

Suzuki masih menawarkan kedua varian tersebut untuk Fronx di Indonesia, dan tidak mungkin mereka akan menghentikan penjualan varian GL karena modelnya yang baru dirilis tahun ini.