RiderTua.com – Toyota masih mengalami penurunan penjualan hingga bulan Agustus meski setelah pameran otomotif GIIAS 2025 digelar. Sehingga ekspor mobil bisa menjadi solusi untuk meningkatkan penjualannya lebih jauh lagi.
Ekspor Mobilnya Ditargetkan Mencapai Jutaan Unit
Biasanya ekspor bisa diandalkan oleh produsen ketika penjualan mobil dalam negeri tidak begitu bagus. Inilah yang dialami oleh Toyota, meski mereka masih menjadi merek mobil nomor satu di Indonesia, tapi dengan penurunan penjualan yang dialaminya, tentu mereka tidak bisa diam. Walau untuk ekspornya masih berjalan seperti biasa, mereka masih ingin meningkatkannya seperti penjualan mobil di dalam negeri.

Sejauh ini, mereka sudah melalui beberapa tahap agar bisa mencapai target 3 juta unit mobil yang dikirim ke luar negeri di tahun ini. Mungkin itu dianggap sebagai target yang cukup tinggi, tapi ekspor mobil cukup berbeda dengan penjualan mobil dalam negeri. Terlebih negara tujuan ekspor mobil Toyota tidaklah sedikit, karena mereka bisa menjangkau hingga Amerika Selatan.
Tidak hanya kawasan tersebut saja, mereka juga mengirim unit ke Asia, Afrika, hingga Timur Tengah. Ekspor mobil bisa menjadi andalannya di tengah penurunan kondisi pasar roda empat di Indonesia, seperti yang terjadi di tahun 2019, dimana mereka bisa mempertahankan performa ekspor mobilnya yang sangat bagus. Begitupun di tahun 2022, dimana mereka sudah bisa terbantu dengan ekspor.

Model yang Diekspor
Ada beberapa model yang diekspor ke luar negeri, dari Kijang Innova, Fortuner, Avanza, Rush, Yaris, hingga Agya, walau mereka juga pernah mengirim Sienta sebelum produksinya dihentikan. Tapi Kijang Innova dan Yaris Cross menjadi model yang paling banyak dikirim ke luar negeri sepanjang tahun lalu dan keduanya dikirim ke 80 negara di seluruh dunia. Jelas keduanya sudah dijual di banyak negara, jadi mereka hanya tinggal menyesuaikan modelnya saja sebelum dilepas di pasarnya.

Meski dengan penurunan pasar di Indonesia, ekspor mobilnya dipastikan tidak akan terganggu begitu saja. Walau itu juga tergantung dari kondisi pasar roda empat di negara tujuannya.