RiderTua.com – Pada balapan akhir pekan MotoGP Jepang, kita dikejutkan dengan performa Pecco Bagnaia yang kembali kuat seperti dulu. Rider Ducati Lenovo itu sukses meraih pole position dan merayakan dua kemenangan baik dalam sprint maupun main race hari Minggu di Motegi. Sungguh akhir pekan yang luar biasa bagi seorang Francesco Bagnaia.
Dari pole, Pecco start dengan sangat baik dan langsung memimpin balapan 24 lap mulai dari awal. Namun di pertengahan hingga akhir balapan, motornya sering mengeluarkan asap terutama di zona pengereman keras dan di sektor terakhir. Hal tersebut sempat membuat para fans dan juga opa Davide Tardozzi (Manajer tim Ducati Lenovo) khawatir. Tapi menjelang akhir balapan, gapnya justru semakin meningkat. Di garis finis, Pecco menang dan unggul 4 detik dari rekan setimnya Marc Marquez yang finis ke-2.
Pecco Bagnaia : Motor Berasap! Saya Tidak Tahu, di 3 atau 4 Lap Terakhir Motor Kurang Bertenaga

Setelah kesulitan dan hasil buruk dalam beberapa balapan, akhirnya Pecco Bagnaia berhasil memenangkan balapan MotoGP yang ke-31nya di Twin Ring Motegi. “Saya ingin mengatakan bahwa saya tidak pernah gagal. Tapi jelas, hasil saya tahun ini agak aneh. Apa yang terjadi akhir pekan ini, terjadi di saat kami sedang kembali ke jalur yang tepat. Saya sangat senang dengan hari ini, tetapi di saat yang sama saya sangat kesal dengan akhir pekan ini. Karena semua ini seharusnya terjadi lebih awal, mungkin setelah satu atau dua seri,” ujar rider asal Turin Italia itu.
Sementara Marc Marquez tampil mendominasi musim dan merayakan gelar MotoGP ke-7nya, Pecco banyak kesulitan dengan motornya. “Terkadang hal-hal tidak berjalan seperti yang diharapkan. Sulit untuk memahami beberapa perubahan. Kami mengalami beberapa masalah selama musim ini, tetapi akhirnya tes di Misano memberi kami kesempatan untuk mencoba hal-hal yang sangat membantu saya. Saya sangat senang dengan itu dan saya senang kami berhasil,” jelas rider murid Valentino Rossi itu.

Namun Pecco tidak mau berekspektasi tinggi untuk balapan-balapan selanjutnya. “Mungkin saya akan kembali finis di posisi ke-20 di balapan berikutnya, tetapi saya hanya ingin menikmati momen ini dan mengucapkan selamat untuk Marc. Dia pantas mendapatkan gelar ini karena dia tak terkalahkan musim ini. Kita lihat saja, apakah saya bisa bersaing melawannya di 5 seri berikutnya,” ujar putra Pietro Bagnaia itu.
Pecco menambahkan, “Marc melakukan hal-hal luar biasa musim ini. Dia memulai musim dengan fantastis, dan hanya butuh 2 atau 3 balapan untuk sedikit beradaptasi. Setelah itu, dia menjadi ‘mesin’ yang tangguh di sepanjang musim. Selamat untuknya dan timnya. Tentu saja, akan lebih baik jika saya bisa lebih sering melawannya, tetapi sekarang saya punya kesempatan. Saya ingin berterima kasih kepadanya, karena saya banyak belajar darinya.”

Pada balapan kandangnya di Misano, Pecco Bagnaia sempat frustrasi karena gagal mencetak poin. Tapi dua pekan berselang, dia tak terkalahkan di Motegi. Bagaimana hal yang bertolak belakang ini bisa terjadi? “Saya tidak tahu persis apa yang berubah dalam dua pekan terakhir. Kita harus bertanya pada Gigi Dall’Igna. Saya hanyalah seorang pembalap dan tugas saya hanyalah memberikan yang terbaik. Terkadang saya berada di posisi ke-20 ketika saya gas pol habis-habisan, terkadang saya menang. Tidak selalu tergantung pada saya,” jelas Pecco.
Terkait motornya yang mengeluarkan asap saat balapan, Pecco mengatakan, “Saya tidak tahu apa pun tentang itu. Saya hanya tidak mengerti, mengapa dalam 3 atau 4 lap terakhir motor saya kurang bertenaga di beberapa tikungan. Saya berpikir, ‘ini aneh, saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya’. Untungnya saya tidak mendapat penalti. Karena jika saya kena penalti, mungkin akan menjadi momen yang jauh lebih sulit dalam karier saya.”
Setelah 17 seri MotoGP musim 2025 Pecco bertahan di peringkat 3 dengan mengumpulkan 274 poin, unggul 31 poin dari sahabatnya Marco Bezzecchi yang finis ke-4 pada race hari Minggu dan tertinggal 66 poin dari Alex Marquez yang finis ke-6 dalam balapan.
